Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Pegunungan Bintang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Iran Sebut AS Setujui Transfer Dana Untuk Beli Vaksin COVID-19

  • Oleh ANTARA
  • 25 Desember 2020 - 17:00 WIB

BORNEONEWS, Dubai - Iran telah mendapatkan persetujuan Amerika Serikat atas transfer dana untuk pembelian vaksin virus corona dari negara lain, menurut kepala bank sentral Iran pada Kamis (24/12).

Sementara itu, jumlah kematian harian di Iran menurun ke angka terendah dalam tiga bulan.

Gubernur Bank Sentral,Abdolnaser Hemmati mengatakan bahwa sebuah bank Iran telah menerima dukungan dari Kantor Pengendalian Aset Asing-Kementerian Keuangan AS untuk mentransfer dana itu ke sebuah bank Swiss untuk membayar pembelian vaksin.

"Mereka (Amerika Serikat) telah memberlakukan sanksi terhadap semua bank kami. Mereka menerima satu kasus ini di bawah tekanan opini publik dunia," ujar Hemmati dalam tayangan televisi negara.

AS belum merespons pernyataan tersebut.

Hemmati mengatakan Iran akan membayar sekitar 244  juta dolar AS (sekitar Rp3,4 triliun) untuk impor awal 16,8 juta dosis vaksin dari COVAX. 


COVAX adalah kelompok multi lembaga yang didedikasikan untuk memastikan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah mendapatkan akses yang adil terhadap vaksin.

Para pejabat Iran telah berulang kali mengatakan bahwa sanksi AS  membuat mereka terhalang melakukan pembayaran kepada COVAX, yang telah ditandatangani oleh sekitar 190 negara.

Shifa Pharmed Iran mulai mendaftarkan sukarelawan minggu ini untuk uji coba pada manusia atas kandidat vaksin COVID-19 domestik pertama di negara itu, sebagaimana dilaporkan media Iran, saat perselisihan antar faksi tampaknya muncul atas penggunaan impor.

"Kami tidak merekomendasikan suntikan vaksin virus corona asing kepada personel Pengawal Revolusi dan basij (milisi sukarela)," kata kantor berita Iran, yang mengutip Mohammed Reza Naqdi, wakil kepala Pengawal yang konservatif. 

Juru bicara Kementerian Kesehatan Sima Sadat Lari sebelumnya mengatakan kepada TV pemerintah bahwa 152 orang meninggal dunia karena COVID-19 di Iran dalam 24 jam terakhir.

Berita Terbaru