Aplikasi Pilkada Serentak

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kaleidoskop 2020: Sejumlah Catatan Menarik dari Arena MMA dan Tinju Dunia

  • Oleh Teras.id
  • 26 Desember 2020 - 09:45 WIB

TEMPO.COJakarta - Arena tinju dunia dan tarung bebas (MMA) sepanjang 2020 masih mampu menggeliat dan menghadirkan sejumlah pertarungan hebat di tengah pandemi Covid-19.

Penikmat olahraga pertarungan kelas dunia sempat mengawali tahun 2020 dengan antusias. Pada Januari, salah satu nama papan atas di dunia beladiri campuran (mix martial art), Conor McGregor, kembali naik ke oktagon setelah absen bertarung selama dua tahun.

Hasilnya memuaskan. Pria Irlandia itu sukses menaklukkan lawannya Donald Cerrone di UFC 246 saat pertarungan baru berlangsung 40 detik. Nampaknya 2020 akan menjadi tahun yang menyenangkan bagi para penikmat olahraga baku hantam.

Namun sebagaimana yang diderita olahraga-olahraga lain, merebaknya virus Corona atau yang kemudian populer disebut COVID-19 pada Maret mengacak-acak agenda yang telah disiapkan. Seiring pandemi, operator pertandingan beladiri campuran terbesar, UFC, kemudian harus melakukan pendekatan-pendekatan tertentu agar pertarungan-pertarungan dapat terus diselenggarakan.

Pada masa awal pandemi, UFC memutuskan untuk menunda sejumlah pertarungan yang mestinya diselenggarakan di London (Inggris), Columbus (AS), dan Portland (AS). Pada satu titik, mereka bahkan turut menutup semua kantornya dan meminta para pegawai untuk bekerja dari rumah.


Namun dengan segala keterbatasannya, dua bulan kemudian UFC dapat kembali menggelar pertarungan, dengan partai utama mempertemukan Justin Gaethje melawan Tony Ferguson.

Justin Gaethje mengalahkan Tony Ferguson dalam pertandingan UFC 249, di Florida, AS, 9 Mei 2020. (Youtube/UFC)

Pada pertarungan yang tidak disaksikan secara langsung oleh penonton itu, Gaethje berhasil menaklukkan Feguson melalui kemenangan Technical Knock Out (TKO).

Sebagai catatan, pertarungan tersebut merupakan kegiatan olahraga besar pertama di AS yang diselenggarakan sejak pandemi COVID-19.

Sayangnya situasi selanjutnya tidak seindah itu bagi para petarung UFC. Mereka memang masih dapat bertarung, namun kebebasan berpendapat mereka disunat dengan larangan mengkritik kebijakan pemerintah terkait tindakan pencegahan COVID-19.

Berita Terbaru