Selang Beberapa Hari 2 Korban Serangan Buaya, DPRD Kotim Ingatkan Pihak Terkait

BORNEONEWS, Sampit - Hanya selang beberapa hari 2 warga jadi korban keganasan Buaya di Sungai Mentaya, Kabupaten Kotawaringin Timur yakni seorang bocah di Desa Ganepo, Kecamatan Seranau yang masih berumur 10 tahun dan nenek Bahriah (74) di Desa Pelangsian, Kecamatan MB Ketapang, Kabupaten Kotim.

Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur,  H Rudianur mengingatkan pihak terkait untuk tidak menganggap remeh persoalan ini terutama dari pihak Pemkab Kotim dan BKSDA.

"Saya sudah sering kali sampaikan agar ada langkah-langkah yang dilakukan bagaimana agar kejadian buaya memangsa manusia ini tidak lagi terjadi," ucap Rudianur, Sabtu, 2 Januari 2021.

Menurut Rudianur harusnya pihak terkait rutin memberikan himbauan kepada masyarakat terutama pada saat musim buaya mengganas.

"Jangan saat ada korban saja, misalnya buaya itu ganas pada musim kawin, atau pada saat apa, dan itu kapan biasanya terjadi harus disampaikan, selain itu di mana saja titik berbahaya atau rawan pasangkan papan peringatan di situ, ini saya lihat kurang massif dilakukan," ucap Rudianur.

Kebiasaan masyarakat Kotim yang tinggal dibentaran sungai Mentaya sulit untuk melepas kehidupan mereka dari sungai, karena di situ kebutuhan dan tempat mata pencaharian mereka.

"Tinggal pihak-pihak yang paham dengan persoalan ini saja bagaimana melakukan langkah antisipasi, terus terang kita sangat menyayangkan ini selalu terjadi setiap tahun," tandasnya.

Rudianur melihat tidak ada langkah kongkrit yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini. Dari itu dia menyarankan agar kedepan masalah seperti ini harus dicari jalan keluarnya. (NACO/B-5)