Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Perusahaan Ternak Ayam Widodo Makmur Unggas Segera Melantai di Bursa

  • Oleh ANTARA
  • 07 Januari 2021 - 11:25 WIB

BORNEONEWS, Jakarta  - Perusahaan yang bergerak di bidang peternakan ayam terintegrasi PT Widodo Makmur Unggas (WMU) akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana atau IPO pada akhir Januari ini.

Perseroan melepas sebanyak-banyaknya 5,92 miliar saham baru ke publik atau setara dengan sebanyak-banyaknya 35 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO, dengan harga berkisar antara Rp142 sampai Rp200 per saham.

"Perseroan akan menggunakan dana IPO sebesar 74,3 persen untuk ekspansi dengan menambah serta memperluas sarana produksi," kata Direktur Utama Widodo Makmur Unggas Ali Mas’adi dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Ali menuturkan, pihaknya akan membangun fasilitas breeding PS farm di Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pembangunan fasilitas layer commercial farm di Klaten, Jawa Tengah, pembangunan fasilitas hatchery di Sukabumi, Jawa Barat, pembangunan fasilitas broiler commerical farm di Wonogiri, Jawa Tengah, pembangunan fasilitas slaughterhouse di Cianjur, Jawa Barat, dan pembangunan fasilitas feedmill di Ngawi, Jawa Timur.

Sedangkan, sisa dana IPO sebesar 25,7 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan terutama untuk pembelian bahan baku pada feedmill dan pembelian ayam broiler komersial untuk slaughterhouse.


Menurut Ali, peningkatan kapasitas produksi akan berdampak terhadap penetrasi pasar yang lebih baik lagi ke depannya.

"Kami optimis dapat meraih kesuksesan IPO di tengah pandemi COVID-19," ujar Ali.

Bersamaan dengan pelaksanaan IPO, perseroan juga akan melakukan penjatahan saham melalui program alokasi saham pegawai atau employee stock allocation (ESA). Dalam program tersebut, perseroan menjatahkan sebanyak-banyaknya 7,5 persen dari jumlah saham IPO. Selain itu, Perseroan juga memberikan opsi kepemilikan saham oleh manajemen (MSOP) sebanyak-banyaknya 1 persen dari portepel IPO.

Saat ini, komposisi kepemilikan saham WMU dimiliki oleh PT Widodo Makmur Perkasa (WMP) 90 persen, Warsini 5 persen, dan Wahyu Andi Susilo 5 persen.

Di tengah pandemi COVID-19, WMU juga tetap optimis dapat melanjutkan torehan kinerja positif. Pada tahun ini, perseroan memproyeksikan penjualan naik 436 persen dan laba bersih 259 persen dari tahun lalu. WMU pun fokus pada pengembangan bisnis produksi karkas, apalagi di sepanjang semester pertama tahun lalu produksi karkas tumbuh 22 persen menjadi 16.000 ton.

Berita Terbaru