Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sorong Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Palangka Raya Peringkat 49 Kota Inflasi Tingkat Nasional

  • Oleh Donny Damara
  • 24 Januari 2021 - 13:10 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Berdasarkan rilis BPS Kalteng, dari 90 kota pantauan indek harga konsumen (IHK) nasional, 87 kota mengalami inflasi dan hanya 3 kota yang masih mengalami deflasi di tahun 2020 lalu.

Inflasi tertinggi pada tingkat nasional yaitu terjadi di Gunung Sitoli sebesar 1,87 persen sedangkan deflasi tertinggi yakni di Luwuk sebesar 0,26 persen.

Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro mengungkapkan, Palangka Raya menempati peringkat ke 49 kota inflasi di tingkat nasional, sedangkan Sampit menempati peringkat ke 83 kota inflasi.

"Inflasi terjadi di Palangka Raya sebesar 0,47 persen yang dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga pada kelompok  transportasi yakni 2,31 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,71 persen, dan kelompok pakaian dan alas kaki 0,40 persen," kata Eko. Minggu, 24 Januari 2021.

Dia menjelaskan, inflasi yang terjadi di Sampit yaitu sebesar 0,17 persen yang dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga kelompok transportasi 0,50 persen, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,30 persen.

"Berdasarkan dua kota acuan yakni Palangka Raya dan Sampit, Provinsi Kalteng mengalami inflasi sebesar 0,35 persen, serta laju inflasi tahun kalender dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 1,03 persen," tuturnya.

Sedangkan perbandingan inflasi atau deflasi Kota IHK di Wilayah Kalimantan, dari 12 kota pantauan IHK di wilayah Kalimantan, seluruh kota telah mengalami inflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Sintang sebesar 0,98 persen, yang diikuti oleh Banjarmasin sebesar 0,83 persen. Sementara itu inflasi terendah berada di Tanjung Selor yakni sebesar 0,05 persen.

"Indeks harga cukup tinggi terjadi di Sintang yang mencapai 112,26 ribu, diikuti oleh Kota Baru sebesar 107,41 ribu dan Tanjung sebesar 106,78 ribu," terangnya.

Dikatakannya juga jika Indeks harga konsumen di wilayah Kalimantan Tengah relatif berada di level moderat, sebagaimana terlihat di Palangka Raya sebesar 105,13 ribu dan Sampit 105,50 ribu.

"Hanya Tanjung Selor yang masih menjadi kota memiliki indeks harga terendah di wilayah Kalimantan yaitu sebesar 102,47 ribu," tuturnya. (DONNY D/B-7)

Berita Terbaru