Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Nomor Telepon Pengguna Facebook Dijual Rp 280 Ribuan Pakai Bot Telegram

  • Oleh Teras.id
  • 26 Januari 2021 - 20:21 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang telah mendapatkan database yang penuh dengan nomor telepon pengguna Facebook, dan menjual data itu menggunakan bot Telegram.

Peneliti keamanan yang menemukan kerentanan ini, Alon Gal, mengatakan bahwa orang yang menjalankan bot Telegram itu mengklaim memiliki informasi 533 juta pengguna, yang berasal dari kerentanan Facebook yang telah ditambal pada 2019.

The Verge, Senin, 25 januari 2021 melaporkan, dengan banyaknya database itu, sejumlah keterampilan teknis diperlukan untuk menemukan data yang berguna, dan sering kali harus ada interaksi antara orang yang memiliki database dan orang yang mencoba mendapatkan informasi darinya.

Karena pemilik database tidak akan hanya memberikan semua data berharga itu kepada orang lai, maka dengan membuat bot Telegram memecahkan masalah ini, seperti dilaporkan Motherboard.

Bot memungkinkan seseorang melakukan dua hal: jika mereka memiliki ID pengguna Facebook seseorang, mereka dapat menemukan nomor telepon orang tersebut. Dan jika mereka memiliki nomor telepon seseorang, mereka dapat menemukan ID pengguna Facebook mereka.

Membuka kunci informasi, seperti nomor telepon atau ID Facebook, membutuhkan satu kredit, yang dijual oleh orang di belakang bot seharga US$ 20 (Rp 280 ribuan) per nomor telepon.

Ada juga harga peket yang tersedia, dengan 10.000 nomor telepon dijual seharga US$ 5.000 (Rp 70,7 juta), menurut laporan Motherboard.

Bot itu telah berjalan setidaknya sejak 12 Januari 2021, menurut tangkapan layar yang diposting oleh Gal, dan data yang diberikan aksesnya berasal dari 2019. Itu relatif lama, tapi orang tidak sering mengganti nomor telepon.

Ini sangat memalukan bagi Facebook karena secara historis mengumpulkan nomor telepon dari orang-orang, termasuk pengguna yang mengaktifkan otentikasi dua faktor.

Saat ini tidak diketahui apakah Motherboard atau peneliti keamanan siber telah menghubungi Telegram untuk mencoba menghapus bot tersebut, tapi hal itu diharapkan segera dihentikan. (TERAS.ID)

Berita Terbaru