Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Blora Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

MPR Dorong Partisipasi Tokoh Agama Sosialisasikan Norma Baru

  • Oleh ANTARA
  • 31 Januari 2021 - 18:40 WIB

BORNEONEWS, Solo - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mendorong partisipasi tokoh agama dalam menyosialisasikan norma baru termasuk salah satunya program vaksinasi untuk menekan penyebaran COVID-19 di dalam negeri.

"Setelah hampir satu tahun pandemi dan dimulainya upaya vaksinasi COVID-19, saya kira mempersiapkan masyarakat menjalani norma baru dan melaksanakan vaksinasi perlu sosialisasi yang tepat," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat pada keterangan tertulisnya yang diterima oleh ANTARA di Solo, Minggu.

Ia mengatakan beberapa pembawa informasi yang dipercaya dan dipahami oleh masyarakat, di antaranya adalah tokoh masyarakat dan tokoh agama.

"Transformasi menuju norma baru di masa pandemi dan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 secara nasional tidak boleh gagal. Agar tidak gagal partisipasi aktif tokoh masyarakat dan tokoh agama sangat diharapkan untuk menyosialisasikan dua upaya tersebut," katanya.

Ia juga mengapresiasi pernyataan dari Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin yang juga berasal dari kalangan ulama bahwa vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat di tengah pandemi hukumnya wajib kifayah, sampai terbentuknya herd immunity.


Terkait hal itu, ia berharap agar lebih banyak lagi dukungan dari tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mengajak masyarakat lebih disiplin dalam menjalankan norma baru dan bersedia divaksinasi.

"Pernyataan dan arahan dari para tokoh agama dan masyarakat terkait dukungan upaya pengendalian penyebaran COVID-19 saat ini sangat diperlukan agar meningkatkan kepedulian masyarakat luas untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam memperbaiki langkah pengendalian COVID-19," kata anggota Majelis Tinggi Partai NasDem tersebut.



Apalagi menurut dia, jumlah kasus baru COVID-19 terus bertambah meski saat ini kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali sudah memasuki periode kedua.

Untuk memperbaiki kondisi tersebut, menurut dia pemerintah sudah berupaya melakukan perbaikan pengendalian lewat penambahan sarana perawatan, perbaikan testing dan tracing  agar pendataannya bisa lebih akurat dan langkah yang diambil lebih tepat.

"Perlu dukungan kedisiplinan masyarakat menjalankan norma baru seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun, serta menghindari kerumunan," katanya.

ANTARA

Berita Terbaru