Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Timor Tengah Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan di Kalteng Berdasarkan Data BPS

  • Oleh Donny Damara
  • 16 Februari 2021 - 17:00 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro mengatakan persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin yang ada. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan tersebut.

Menurutnya selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan tentang program kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.

Diterangkannya jika dibandingkan dengan Maret 2020 sebesar 0,80 poin, indeks kedalaman mengalami peningkatan 0,08 poin pada September 2020 yakni 0,88 poin. Ini berarti pengeluaran penduduk miskin semakin menjauhi garis kemiskinan (GK).

"Begitu juga dengan indeks keparahan yakni mengalami kenaikan dari 0,20 poin menjadi 0,22 yang artinya perbedaan pengeluaran antar penduduk miskin cenderung semakin lebar," ucapnya, Selasa 16 Februari 2021.

Kemudian jika dilihat selama periode September 2019 sampai September 2020, indeks kedalaman kemiskinan (P1) mengalami peningkatan, demikian juga dengan indeks keparahan kemiskinan (P2).

Indeks kedalaman kemiskinan naik dari 0,76 poin menjadi 0,88 poin. Sedangkan indeks keparahan kemiskinan (P2) naik dari 0,17 poin menjadi 0,22 poin.

"Hal ini dapat diartikan bahwa secara umum rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin jauh dari garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran antar penduduk miskin cenderung semakin lebar," tuturnya.

Dijelaskannya bila dibandingkan antara daerah perkotaan dengan perdesaan, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) di perkotaan lebih tinggi dibandingkan perdesaan. Sama halnya dengan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di perkotaan lebih tinggi dibanding di perdesaan.

Selain itu juga, pada September 2020, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) untuk perkotaan mencapai sebesar 0,91 sementara di daerah perdesaan hanya sebesar 0,86. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) untuk perkotaan dan perdesaan mencapai sebesar 0,24 dan 0,21.

"Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kemiskinan di perdesaan lebih baik daripada perkotaan," imbuhnya. (DONNY D/B-6)

Berita Terbaru