Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Barru Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

DPRD Kobar Ajak Masyarakat Aktif Cegah Karhutla

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 01 Maret 2021 - 16:05 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sejumlah titik panas atau Hotspot mulai mengalami peningkatan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Itu tidak lepas dari peralihan musim yang sudah memasuki kemarau. Ancaman terjadinya kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla patut diwaspadai. Masyarakat juga diminta harus ikut berperan aktif dalam mencegah karhutla. 

Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kobar Mulyadin, sangat mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan tim gabungan satgas Karhutla, dalam pemadaman titik api yang kini terjadi di wilayah kelurahan Mendawai Seberang, tepatnya di KM 12 lintas jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama.

"Tentunya kami mengapresiasi kerja keras tim gabungan yang saat ini masih berjibaku dalam pemadaman titik api yang muncul di ruas jalan Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama,  karena di lokasi tersebut merupakan daerah gambut, sehingga petugas dengan berbagai cara untuk memadamkan titik api, belum lagi lokasinya sulit dijangkau," ujarnya, Senin, 1 Maret 2021.

Mulyadin menambahkan, pemerintah daerah Kobar sejak jauh hari telah mempersiapkan sarana dan prasarana untuk penanganan Karhutla. Tetapi semuanya juga perlu mendapatkan dukungan dari masyarakat. Masyarakat harus berperan aktif dalam pencegahan Karhutla. 

"Saat ini berdasarkan prediksi BMkG, kita mulai memasuki musim panas, tentunya kondisi seperti ini sangat rawan munculnya kebakaran. Masyarakat harus membantu dan ikut serta dalam pencegahan Karhutla dengan cara tidak melakukan pembakaran hutan maupun lahan saat akan memasuki musim tanam, dan khusus pengguna jalan, jangan jangan membuang puntung rokok," ungkapnya.

Dia melanjutkan, setiap tahun, lokasi karhutla selalu muncul di tempat yang sama. Seperti saat ini di ruas jalan Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama, sebagian besar masuk ketegori lahan gambut. Begitu musim panas, otomatis kering. Begitu ada pengguna jalan membuang puntung rokok, maka akan dengan mudah terbakar. Akan tetapi, proses pemadaman di lokasi lahan gambut, sangat sulit. 

"Dalam hal ini, kami pun sangat mendukung langkah yang di ambil pemerintah daerah dalam penanganan kasus Karhutla ini. Mengenai anggaran, telah tersedia di pos anggaran tidak terduga. Dengan masuknya status siaga bencana Karhutla, anggaran tersebut bisa digunakan," pungkasnya. (DANANG/B-7)

Berita Terbaru