Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Halmahera Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

All England 2021, Hendra Setiawan Curhat Disuruh Pulang Jalan Kaki ke Hotel

  • Oleh ANTARA
  • 19 Maret 2021 - 07:15 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Pemain ganda putra Indonesia Hendra Setiawan bercerita tentang pengalamannya harus pulang berjalan kaki dari tempat turnamen menuju hotel saat dinyatakan harus mundur dari All England 2021 Rabu (17/3) malam waktu Birmingham, Inggris.

"Kemarin habis main, tau-tau kita langsung disuruh pulang, dan harus jalan kaki ke hotel, jadi ya kaget," ujar Hendra dalam unggahan video di akun YouTube-nya, Kamis.

Hendra/Ahsan menang melawan pasangan Inggris. Beberapa wakil Indonesia lainnya juga sudah sempat bertanding di putaran pertama All England 2021, yakni Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Jonatan Christie, dan berhasil melaju ke babak 16 besar.

Seluruh anggota tim bulu tangkis Indonesia, baik atlet, pelatih maupun ofisial, terpaksa mundur karena protokol kesehatan COVID-19 sehingga tidak dapat melanjutkan pertandingan.

Tim bulu tangkis Indonesia bertolak menuju Birmingham pada Jumat 12 Maret pukul 21.40 WIB dengan menggunakan pesawat Turkish Airlines bernomor penebangan TK57 dan mendarat keesokan harinya Sabtu siang waktu setempat.

Menurut Manajer Tim Indonesia Ricky Soebagdja, saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham Sabtu 13 Maret, terdapat salah satu penumpang yang positif terpapar COVID-19.

"Jadi kita enggak boleh main karena di pesawat ada yang positif, jadi dianggap close contact. Tapi, itu kan harusnya sudah hari Sabtu, ini kan hari Rabu," kata Hendra.

"Di Jakarta kan kita udah vaksin dua kali kan, terus naik pesawat juga udah swab PCR enggak apa-apa, negatif, terus sampai sini diswab lagi, negatif, jadi harusnya sih enggak apa-apa ya," dia melanjutkan.

Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif COVID-19, maka seluruh anggota tim diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari.

Hendra menyayangkan Federasi Bulu tangkis Dunia (BWF) tidak memberikan informasi perihal aturan tersebut.

"Yang jadi masalah kan harusnya BWF kasih tahu kalau ada peraturan gini ya mungkin seminggu atau 10 hari sebelumnya harus sampai sini, nah itu kita enggak tahu gitu lho," ujar dia.

Terlebih, menurut Hendra, tidak semua atlet mendapatkan email dari program layanan kesehatan Inggris National Health Service (NHS), yang bertugas melakukan pelacakan kontak atau tracing COVID-19.

Hendra mengatakan Ahsan dan tiga orang lainnya tidak mendapatkan email tracing, yang berarti bahwa empat orang tersebut aman.

"Padahal kan kita satu pesawat semua dan duduk bareng-bareng juga. Itu agak enggak jelas gitu lho," kata Hendra.

Berita Terbaru