Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Pesisir Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Persatuan Sopir Pikap Kotim Tolak Pembatasan Pertalite Harga Khusus, Ancam Akan Lakukan Aksi

  • Oleh Naco
  • 24 Maret 2021 - 10:50 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Persatuan sopir pikap di Kabupaten Kotawaringin Timur secara tegas menolak pembatasan Pertalite harga khusus. Bahkan mereka mengancam akan melakukan aksi.

Mereka menilai, solusi yang diberikan sangat memberatkan kalangan sopir. Itu ditegaskan Ketua Persatuan Sopir Pikap Kabupaten Kotim, M Sopian, Rabu, 24 Maret 2021.

Menurut Sopian, para sopir pikap banyak mengeluh, karena dalam ketentuan penggantinya Pertalite seharga premium tidak diberlakukan kepada kendaraan roda 4 berplat hitam.

"Kalau tidak ada pembatasan kita mendukung, ini dibatasi tentu akan membuat gejolak," kata Sopian.

Menurut Sopian, kendaraan berplat kuning hanya untuk kendaraan tertentu, yakni perusahaan yang memiliki bidang usaha yang jelas.

"Sementara masyarakat biasa, kendaraan mereka saja masih kredit, bahkan pekerjaan banyak yang tidak jelas, kalau harus membeli Pertalite harga biasa atau Pertamax ini sangat memberatkan mereka," tukas Sopian.

Dampaknya, kata dia, tentu akan berpengaruh dengan harga kebutuhan masyarakat, seperti halnya sopir pikap angkutan barang, mereka tentu akan menaikkan biaya angkutan serta harga barang yang dibawanya akan mengikuti.

"Jadi kami menolak premium ditarik (di SPBU) sementara penggantinya dijual dengan pembatasan. Jika tidak ada solusi dalam waktu dekat ini kami akan turun melakukan aksi," tukasnya.

Sopian juga menyebutkan dari sekian banyak anggota mereka di Kotim, hampir keseluruhan kendaraan berplat hitam. Sehingga, sejak diberlakukannya Pertalite Khusus pada 21 Januari 2021, mereka sudah harus menambah biaya bahan bakar mereka dari biasanya.

"Dipikirkan, apalagi teman-teman yang kendaraannya masih kredit," tukasnya.

Sopir juga secara tegas menyesalkan program tersebut tanpa sosialisasi terlebih dahulu dan melihat kondisi daerah.

"Bedalah kalau di Kotim ini dengan daerah Jawa atau Jakarta sana, kita ini belum siap," tandasnya. (NACO/B-7)

Berita Terbaru