Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Halmahera Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tahun Depan Barito Selatan Miliki TPA Sistem Sanitary Landfill

  • Oleh Uriutu
  • 26 Maret 2021 - 18:51 WIB

BORNEONEWS, Buntok  - Tahun depan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Barito Selatan akan memiliki tampat pemrosesan akhir (TPA) sampah system sanitary landfill.

“Saat ini TPA sampah system sanitary landfill sedang dibangun oleh Satker penyehatan lingkungan dan pemikiman Kalteng,” kata Kabid Pengelolaan Sampah, B3, dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Nanang Shalahuddin, Jumat, 26 Maret 2021.

Saat ini proyek pembangunan TPA dengan sistem sanitary landfill itu sedang berjalan, semoga bisa selesai dilaksanakan tahun ini, sehingga mulai tahun depan pemrosesan sampah sistem sanitary landfill ini sudah bisa dilaksanakan di TPA yang berada di Desa Sababilah.

Dia mengatakan proyek pembangunan TPA dengan sistem ini akan rampung dikerjakan pada akhir tahun ini dan dengan sistem ini, maka sampah yang masuk ke TPA nantinya akan ditutup dengan tanah.

Menggunakan sistem sanitary landfill ini, maka sampah yang masuk ke TPA dalam setiap harinya akan ditutup dengan tanah atau ditimbun.

Selain menggunakan sistem sanitary landfill juga dapat digunakan dengan sistem control landfill yang mana sampah yang datang setiap harinya ke TPA akan ditutup dengan tanah dua sampai tiga kali saja dalam setiap minggunya.

"Kalau menggunakan sistem control landfill kita kekurangan dana dalam pengelolaan TPA, sebab tanah yang digunakan untuk menutup sampah tersebut harus dibeli," bebernya.

Tujuan sampah yang ditutup dengan tanah itu untuk mengurangi terjadinya penyebaran bau dan mengurangi banyaknya lalat.

Pada TPA sistem ini lanjut dia, akan dibangun tanggul penahan sampah yang didalamnya terdapat geo membrane dan geo textile untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan akibat air lindi dari sampah.

Menurut dia dengan sistem ini, air lindi dari sampah akan diarahkan masuk kedalam instalasi pengelolaan lindi (IPL) untuk selanjutnya diproses, sehingga air yang keluar dari IPL itu nantinya sudah tidak berbahaya lagi bagi lingkungan. (URIUTU DJAPER/B-6)

Berita Terbaru