Software Manajemen Relawan Pilkada 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Anggota DPR: Pemerintah Siapkan Ekosistem Sebelum Terapkan 5G

  • Oleh ANTARA
  • 07 April 2021 - 17:10 WIB

BORNEONEWS, Jakarta  - Anggota Komisi I DPR RI Yan Permenas Mandenas meminta Pemerintah khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mempersiapkan secara matang ekosistem masyarakat sebelum penerapan teknologi 5G di Indonesia.

"Saya mendukung peningkatan teknologi agar pembangunan jaringan telekomunikasi Indonesia bisa mengejar negara-negara lain. Namun aspek regulasi ekosistem masyarakat dan kesiapan matang menjadi tantangan Pemerintah sebelum implementasikan teknologi 5G," kata Yan Mandenas dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi I DPR dengan Menteri Kominfo, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.

Dia menilai kalau regulasi ekosistem masyarakat dan kesiapan penerapan belum matang, maka dikhawatirkan implementasi teknologi 5G tidak bisa maksimal.

Yan menilai perlu sinergi semua pihak, sehingga percepatan penerapan teknologi 5G bisa segera direalisasikan, karena Kemkominfo tidak bisa berjalan sendiri dalam upaya tersebut.

"Dari sisi industri dan ekonomi akan berkembang denga ketersediaan 5G, sehingga kami ingin mendorong percepatan teknologi ini. Pelibatan masyarakat merupakan potensi besar untuk lahirkan potensi-potensi baru untuk kemajuan dan pertumbuhan ekonomi," ujarnya pula.

Politisi Partai Gerindra itu mencontohkan dalam perkembangan teknologi 3G dan 4G di tahun 2014-2015, dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat khususnya dalam menjalankan bisnis secara daring.

Karena itu, menurut dia, infrastruktur teknologi 5G jangan hanya terpusat di perkotaan, namun harus sampai ke wilayah pelosok khususnya daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T).

Anggota Komisi I DPR RI Nico Siahaan menjelaskan, saat ini penerapan teknologi 4G banyak masalah yang belum selesai seperti belum merata, masih adanya ketimpangan pusat-daerah sehingga masih ada gap di masyarakat.

"Padahal masalah akses tersebut berdampak pada pelayanan kesehatan dan pendidikan. Memang sudah dikejar melalui program BAKTI namun masih ada ketimpangan," katanya lagi.

Dia menambahkan saat ini masih ada masalah sosial terkait literasi digital dan pengendalian konten negatif yang belum maksimal, sehingga bagaimana ketika Indonesia akan menerapkan teknologi 5G.

Berita Terbaru