Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Nabire Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

BKKBN Kalteng Diskusikan Penanganan Stunting di Barito Selatan

  • Oleh Uriutu
  • 21 April 2021 - 19:51 WIB

BORNEONEWS, Buntok - BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan pertemuan advokasi dengan pemangku kebijakan daerah tentang promosi dan KIE 1.000 hari pertama kehidupan di aula DP3AP2KB Barito Selatan, Rabu, 21 April 2021.

Kepala perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng, Muhammad Irzal mengatakan berdasarkan arahan dari Presiden bahwa BKKBN diberikan tanggung jawab sebagai koordinator penanganan stunting secara nasional.

“Oleh karena itu hari ini kita duduk bersama dengan dinas instansi terkait di Barito Selatan untuk mendiskusikan penanganan stunting,” katanya.

Target nasional pada 2024 angka stunting turun 14 persen. Di Kalteng sendiri berdasarkan Status Gizi Balita Indonesia (SGBI) pada 2019 masih diangka 32,03 persen.

Untuk Barito Selatan, berdasarkan status gizi balita indonesia stunting atau gizi buruk diangka 33,53 persen atau 3.631keluarga.

“Ini harus kita lakukan progres melalui program-program yang dilakukan pemkab Barsel agar menekan angka stunting sehingga pada tahun 2024 mendatang sesuai harapan,” ucapnya.

Menurutnya berdasarkan informasi yang disampaikan bahwa Bappeda telah melaksanakan beberapa aksi kegiatan dengan 10 desa lokus stunting.  

Dia menambahkan sementara data tingkat Provinsi Kalteng berdasarkan Status Gizi Balita Indonesia (SGBI) pada 2019 masih diangka 32,03 persen atau 26.050 keluarga.

Jumlah ini berada di 5 kabupaten di Kalimantan Tengah yakni Barito Selatan berdasarkan status gizi balita indonesia stunting atau gizi buruk diangka 33,53 persen atau 3.631keluarga.

Kemudian Barito Timur 2.722 keluarga, Kotawaringin Timur 8.825 keluarga, Kapuas, 7.942 keluarga dan Kabupaten Gunung Mas 2.930 keluarga. (URIUTU DJAPER/B-6)

Berita Terbaru