Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Grobongan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Hamilton Tegaskan Belum Tertarik Pensiun

  • Oleh ANTARA
  • 30 April 2021 - 14:30 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton menegaskan dirinya belum tertarik untuk pensiun dan berkomitmen untuk tetap di Formula 1 tahun depan setelah mendapat kesempatan menguji ban 18 inci baru Pirelli pekan lalu.

Spekulasi masa depan Hamilton muncul setelah pebalap Inggris itu hanya menyepakati perpanjangan kontrak dengan durasi singkat satu tahun saja.

Namun, setelah menghabiskan satu hari menguji ban Pirelli untuk 2022 di Imola, Hamilton mengaku termotivasi untuk membantu pengembangan produk yang kuat pada tahun depan dan menjadi salah satu pebalap yang merasakan manfaatnya.

"Trek yang sangat bagus untuk melakukan pengujian, jadi saya menikmati hari itu dan cuacanya bagus," kata Hamilton jelang Grand Prix Portugal seperti dikutip laman resmi F1, Kamis.

"Dan saya berencana berada di sini tahun depan dan saya ingin membantu Pirelli... memiliki produk yang lebih baik.

"Saya kira ini adalah sesuatu yang diinginkan semua pebalap - performa yang lebih baik - jadi penting bagi saya untuk di mana titik awalnya dan perbedaan apa yang bisa saya bantu.

"Dari sudut pandang pebalap kami memiliki grip mekanis yang lebih banyak, degradasi yang berkurang... jadi saya kira itu tes yang baik dan tentunya langkah pertama dengan ban tersebut tetapi tentunya bukan awal yang buruk."

Selain itu, Hamilton masih ingin memberi dampak di area lain seperti mempromosikan keberagaman di F1 sembari menikmati pertarungan dengan Max Verstappen yang 'membujuknya' tetap berada di olahraga balap itu.

"Saya menikmati pertarungan yang kami miliki, semakin menarik, dan lebih menantang dan saya ingin terus senang bekerja dengan tim ini.

Mercedes hari ini juga meluncurkan kemitraan baru dengan asosiasi engineer kulit hitam dan etnis minoritas Inggris (AFBE-UK) untuk meningkatkan keberagaman di dunia engineering balap sebagai salah satu upaya tim itu memiliki setidaknya 25 persen pekerja yang mewakili kelompok yang kurang terwakilkan.

Berita Terbaru