Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

BI Dioperasionalkan Lagi atau Dialihfungsikan

  • Oleh Naco
  • 17 Mei 2021 - 11:15 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Sejak kebijakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Palangka Raya pada tahun 2000 menonaktifkan operasional alias ditutupnya BI Perwakilan Sampit hingga kini gedung megah itu tidak memiliki manfaat.

Pengamat Politik dan Kebijakan Publik di Kabupaten Kotawaringin Timur, M Gumarang menyebutkan ditutupnya BI saat itu dengan alasan yang dinilai tidak obyektif dari sisi indikator ekonomi.

Sehingga gedung tersebut sudah sekitar 20 tahun mangkrak fungsinya, akibatnya kurang sedap dipandang dari presfektif estitika dan nilai manfaat kepetingan masyarakat, Kotawaringin Timur terhadap keberdaan gedung yang berada ditengah Kota Sampit, yang pernah menjadi kebanggaan masyarakat Kotawaringin Timur masa lalu.

Gedung megah yang pernah melukiskan potret ekonomi Kotim tersebut kini hanya menjadi sebuah kenangan, karena diduga tergerus oleh kebijakan yang subyektif sehingga menghambat percepatan ekonomi dan dunia usaha untuk mendapatkan fasilitas keuangan dan perbankan untuk mendukung keberadaan  keunggulan komparatif (Comparatif Advantage).

"Salah satu contoh di antaranya produk CPO, karena adanya jaminan kelangsungan  bahan baku dan dukungan infrastuktur lainnya seperti tersedianya pelabuhan laut dan garis pantai yang luas yang dimiliki daerah Kotawaringin Timur  untuk membangun  ekonominya lebih meningkat dibandingkan dengan daerah lainnya dalam rangka peran  Kotim meningkatkan kontribusi PDRB di Kalimantan Tengah, apalagi kalau BI di operasionalkan kembali jelas akan ada lonjakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Kotawaringin Timur jauh lebih meningkat," katanya, Senin, 17 Mei 2021.

Di sisi lain kata dia dari kebutuhan transaksi keuangan in flow dan out flow menurut data BI perwakilan Palangka Raya,  Kotawaringin Timur lebih mendominasi yaitu 43%, Kotawaringin Barat 32% atau berjumlah 75% dan sisanya 25% untuk Palangka Raya dan kabuapten lainnya.

Begitu pula dengan Produk Domestik Regional Broto (PDRB) kontribusi Kotawaringin Timur 17% jauh lebih besar  dibanding dengan Palangka Raya dan kabupaten lainnya di Kalimatan tengah  menurut data statistik.

Menurut Gumarang, banyaknya desakan dari publik agar BI di Sampit di operasionalkan kembali, sehingga sempat beberapa kali dari BI Pusat dan Palangka Raya menyatakan wacana untuk dibuka kembali bahkan terakhir hal tersebut disampaikan pada tahun 2012 pertemuan digedung Rins Ballroom Sampit yg disampaikan oleh Pimpinan BI Palangka Raya dengan pengurus Kadin Kotawaringin Timur.

Namun sayang kata dia sampai sekarang janji tersebut tidak direalisasi, malah tiba-tiba ada papan pengumuman di depan gedung BI Sampit bahwa gedung dan fasilatas lainnya ditawarkan kepada pihak yg berminat untuk menyewanya.

"Namun sampai saat sekarang bahkan prediksi saya tidak akan  ada yang berminat dalam waktu yang lama, sehingga gedung tersebut sampai nantinya menjadi gedung tua tak berpenghuni hanya tempat orang foto-foto, dan menguji nyali, sungguh memprihatinkan kalau ini terjadi dan sangat merugikan masyarakat," ucapnya.

Berita Terbaru