BORNEONEWS, Sampit - Perusahaan dan dunia usaha di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) diharapkan memerhatikan guru ngaji melalui program corporate social responsibility (CSR).

"Harapan kami makin banyak lagi perusahaan dan dunia usaha yang mau menyisihkan rezeki atau CSR untuk membantu guru ngaji di Kotim ini," kata pengurus Provinsi One Day One Juz (ODOJ) Kalimantan Tengah (Kalteng), Sri Rezeki Syachwani, Jumat, 21 Mei 2021. 

Dia mengatakan, perhatian terhadap guru mengaji sudah sepatutnya dilakukan. Karena hampir semua guru ngaji di Kotim ini yang memiliki insentif sedikit. Bahkan ada yang hanya dibayar Rp 30 ribu per bulan. 

Penghasilan itu sangat tidak layak bagi mereka yang sudah mengajarkan membaca kitab suci Alquran. Apalagi mereka juga memiliki keluarga.

"Saya sangat berterima kasih dalam beberapa tahun terakhir ini ada dunia usaha yang memberikan CSR mereka kepasa guru ngaji. Mudah-mudahan ke depan semakin banyak lagi," kata Sri. 

Sementara Sunhaji, salah seorang guru ngaji mengungkapkan bantuan tersebut sangat berharga bagi mereka. Karena selama ini guru ngaji tidak ada patokan insentif. Sehingga hanya pemberian sukarela dari orangtua murid.