Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sri Mulyani Targetkan Konsumsi 2022 Capai 5,3 Persen

  • Oleh ANTARA
  • 02 Juni 2021 - 15:30 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah akan berupaya mendorong konsumsi rumah tangga pada tahun depan hingga berada di sekitar 5,1- 5,3 persen tahun depan.

“Kontribusi komponen sumbang pertumbuhan ekonomi 2022 konsumsi tumbuh 5,1 persen sampai 5,3 persen persen,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu.

Meski demikian Sri Mulyani tidak memungkiri bahwa target pertumbuhan konsumsi rumah tangga tersebut membutuhkan upaya yang sangat berat mengingat semua masih bergantung pada perkembangan kasus COVID-19.

“Ini sesuatu yang sangat cukup berat untuk dicapai sebab kita tahu konsumsi tergantung COVID-19. Jika terkendali dan vaksinasi sukses pasti demand dan konsumsi bisa kembali lagi,” kata Sri Mulyani.

Ia menuturkan jika kasus terkendali dan vaksinasi berjalan sesuai rencana maka aktivitas masyarakat akan normal kembali sehingga permintaan dan konsumsi dapat meningkat.

Di sisi lain ia mengatakan jika kasus COVID-19 serta program vaksinasi tidak berjalan dengan lancar maka target konsumsi tersebut tidak akan mampu dicapai, bahkan berpotensi meleset ke bawah.

“Namun kalau tidak maka ini akan segera atau akan mudah meleset ke bawah,” ujar Menkeu Sri Mulyani.

Ia menegaskan kasus COVID-19 yang mulai meningkat setelah libur Lebaran Idul Fitri harus segera ditekan dan dikendalikan karena akan mempengaruhi konsumsi dan pertumbuhan ekonomi ke depannya.

“Kuartal II-2021 sampai Juni tren ini harus dikendalikan sebab jika tidak maka akan terjadi kondisi seperti Maret lalu di mana kita harus melakukan pengetatan lagi. Ini akan mempengaruhi kegiatan ekonomi dan proyeksi ekonomi yang selama ini kita buat,” katanya.

Sementara itu ia menjelaskan program vaksinasi di Indonesia masih berada di level 300.000  per hari yang memang lebih tinggi dibanding Ramadhan lalu, namun belum mencapai target yaitu 500.000 sampai 1 juta per hari.

Berita Terbaru