Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Depok Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bukan Hanya Masalah Plasma, Warga Juga Keberatan di Pinggir Sungai Ditanam Sawit

  • Oleh Naco
  • 03 Juni 2021 - 16:40 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Bukan hanya persoalan lahan plasma 20 persen yang tidak kunjung terealisasi, masyarakat juga mengeluhkan perusahaan yang menanam kelapa sawit di pinggiran sungai.

Itu diungkapkan masyarakat Desa Rubung Buyung, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) saat rapat dengar pendapat atas tuntutan plasma mereka dengan PT Borneo Sawit Perdana (BSP).

Salah seorang perwakilan warga, Kasmo Edot mengatakan, terkait penanaman pohon sawit di pinggir sungai, pihaknya meminta agar dinas terkait melakukan cek langsung ke lapangan.

"Apakah itu sesuai dengan aturan atau tidak Kalau tidak, maka kami minta ditindak dengan tegas sesuai aturan yang ada," katanya, Kamis, 3 Juni 2021.

Menurut Edot, berkaitan dengan kepentingan masyarakat banyak, pihaknya harus di undang. "Kalau dikatakan transparan menurut kami belum ada, karena yang sampai hanya formulir dan formulir ini juga belum pernah dijelaskan kepada masyarakat. Sehingga muncul persepsi kurang baik dari masyarakat," ucapnya.

Sedangkan untuk calon lahan, mereka menunggu kapan  untuk mengecek lokasinya. Karena ini sangat penting, jangan-jangan nanti lahannya ada di desa lain.

"Misal di Terantang, apakah masyarakat di sana mau kami ada di lahan desa mereka," tegasnya.

Hal itu disambut langsung oleh Kepala Bagian Kepemerintahan Diana. Dirinya mengatakan jika masalah sepadan sungai yaitu pohon yang ditanam di pinggir sungai itu jelas tidak diperbolehkan dan harus dikembalikan kepada fungsinya atau dihutankan kembali.

"Caranya tidak perlu ditebang namun jangan sampai dipelihara lagi. Jika ketahuan perusahaan memelihara atau memanennya akan diberikan sanksi dan ini tidak boleh dikuasai oleh siapapun baik perusahaan atau masyarakat," tandasnya. (NACO/B-7)

Berita Terbaru