Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Sumatra Barat Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Indonesia Desak GNB Cari Solusi Permanen untuk Palestina

  • Oleh ANTARA
  • 24 Juni 2021 - 01:00 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Indonesia menginisiasi Pertemuan Luar Biasa Komite Gerakan Non Blok (GNB) mengenai Palestina dan mendesak seluruh negara anggota GNB untuk mencari solusi permanen bagi Palestina.

Pertemuan Luar Biasa Komite Gerakan Non Blok (GNB) mengenai Palestina itu diselenggarakan secara virtual, Selasa 22 Juni 2021 menurut keterangan Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dalam pertemuan itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Israel sudah menjadi suatu kegiatan rutin.

Hal tersebut, menurut Retno, akan terus berlangsung jika dunia tidak dapat menemukan solusi dari akar masalah, yaitu penghentian pendudukan Israel atas Palestina.

Terkait upaya untuk mencari solusi permamen bagi Palestina, Menlu RI menyampaikan tiga langkah penting yang perlu diambil oleh GNB. Pertama, GNB harus mendukung pelaksanaan kembali negosiasi multilateral yang dapat dipercaya.

"Proses politik yang credible (dapat dipercaya) adalah satu-satunya cara untuk mencegah terjadinya kembali kekerasan-kekerasan Israel. Telah lama sekali tidak ada negosiasi damai yang substantif antara Israel dan Palestina," katanya.

Dia menekankan dukungan GNB terhadap pelaksanaan kembali negosiasi damai sangat penting artinya, melalui platform multilateral yang ada dan didasarkan pada penyelesaian dua negara (two state solution) serta sejalan dengan parameter yang telah disepakati secara internasional.

Kedua, GNB perlu mendukung status Palestina sebagai negara. 

Menlu RI menyoroti bahwa jumlah besar negara anggota GNB merupakan sebuah kekuatan, di mana suara GNB akan diperhitungkan oleh dunia. Oleh karena itu, GNB harus satu suara dalam mendukung status Palestina sebagai negara dan perjuangan warga Palestina mencapai kemerdekaan.

"Kita juga harus mendorong negara-negara GNB dan komunitas internasional lainnya, yang belum mengakui Palestina sebagai negara, untuk segera mengakui," ujar Retno.

Ketiga, GNB harus mencegah terulangnya kebrutalan Israel.

Berita Terbaru