Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kab. Serang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pencegahan Stunting Jadi Fokus GPPI di Kotim

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 15 Juli 2021 - 18:46 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Hingga saat ini kasus stunting masih menjadi perhatian berbagai macam kalangan, termasuk pihak dari Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). 

Mereka yang terdiri dari 58 perusahaan perkebunan di Kotim, akan berupaya maksimal untuk melakukan pencegahan dan penurunan angka stunting. 

"Sejak 2020 kami telah membuat memorandum of understanding (MoU) dengan Bupati Kotim. Guna mencegah dan menanggulangi stunting," ujar Ketua GPPI Kotim, Siswanto, Kamis 15 Juli 2021. 

Pihaknya memiliki pemahaman yang sama dengan pemerintah daerah terkait penanggulangan stunting tersebut, sehingga melalui optimalisasi CSR, maka pihaknya akan berupaya melakukannya. 

Dalam kerja sama ini GPPI mendukung upaya menggiatkan komitmen dalam pelaksanaan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana atau disebut Bangga Kencana. 

"Tujuannya untuk mewujudkan ketahanan keluarga, guna untuk mencapai keluarga yang berkualitas dan bahagia," katanya.

Sementara itu stunting atau gagal tumbuh pada bayi akibat kekurangan gizi parah, khususnya pada 1000 hari pertama kelahiran. Pasalnya penyakit yang umumnya ditandai dengan kondisi tubuh anak pendek itu berpengaruh terhadap kualitas generasi penerus nantinya.

"Itulah mengapa kami membantu dan jalan bersama pemerintah. Karena kami ingin generasi penerus di Kotim ini berkualitas dan memiliki SDM yang mempuni nantinya," harapnya. 

Sementara berbagai kegiatan yang dilaksanakan yakni berupa pelayanan kesehatan dan penyuluhan melalui klinik atau fasilitas kesehatan perusahaan. 

Dukungan kegiatan tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten terkait penanggulangan dan penurunan stunting, baik yang dilakukan oleh pemerintah, TP PKK, organisasi kemasyarakatan dan lainnya, juga dilaksanakan. 

Berita Terbaru