Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Wonosobo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penumpang Turun, Maskapai Pilih Stop ke Kobar

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 01 Agustus 2021 - 20:31 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sejak diberlakuannya syarat bagi pelaku perjalanan yang masuk ke Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menggunakan transportasi udara wajib menunjukan bukti RT PCR negatif, maka membuat penumpang pesawat turun drastis. Kondisi ini mengakibatkan maskapai yang beroperasi juga berkurang.

Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Iskandar Pangkalan Bun, Zuber mengatakan dampak dari menurutnya jumlah penumpang, sehingga hal ini membuat sejumlah maskapai memilih untuk sementara tidak melayani rute ke Pangkalan Bun dan salah satunya Wings Air.  Sehigga masih ada 2 maskapai yang beroperasi yakni Citilink dan Nam Air.

"Untuk yang masih beroperasi setiap hari hanya Citilink saja. Sedangkan Nam Air mengurangi jumlah jadwal penerbangan hanya tiga kali dalam seminggu," kata Zuber saat dikonfirmasi Borneonews.

Adanya pembatasan jumlah layanan RT PCR di RSUD Sultan Imanuddin Pangakalan Bun juga membuat penumpang yang keluar selalu terbatas yakni antara 30 an orang setiap hari. Sementara untuk penumpang datang ini terkadang bisa banyak, namun rata-rata 50  dan paling banyak hanya 111  orang.

"Jadi penumpang yang datang justru lebih banyak dari pada penumpang yang berangkat. Bahkan sempat 15 penumpang dalam sehari," ungkapnya.

Penumpang keluar mulai terjadi penurunan sejak adanya aturan PPKM darurat Jawa dan Bali. Penumpang yang keluar Kobar sebelumnya hanya diwajibkan Rapid Test Antigen saja, namun sejak adanya atauran baru yakni wajib PCR dan vaksin minimal dosis pertama.

"Penurunan penumpang ini tentu karena adanya aturan baru. Saya rasa tidak hanya di Kobar saja, tapi hampir semua bandara juga terjadi hal yang sama," katanya.

Selanjutnya penumpang maskapai yang masih melakukan perjalanan ini kebanyakan karena hal yang mendesak, sehingga mereka melakukan aktivitas perjalanan.

"Penurunan terjadi karena penumpang wajib PCR dan vaksin. Ini menjadi pengaruh penurunan penumpang. Karena banyak warga yang belum vaksin," pungkasnya. (DANANG/B-6)

Berita Terbaru