Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

BMKG Ingatkan Masyarakat Waspada Pohon Tumbang

  • Oleh Nopri
  • 23 Agustus 2021 - 23:20 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi terjadinya pohon tumbang.

Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Metrologi Tjilik Riwut Palangka Raya, Rolan Binary menyebutkan, beberapa wilayah di provinsi setempat masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

"Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dapat disertai petir dan angin kencang di sebagian besar kabupaten/kota," katanya, Senin 23 Agustus 2021.

Rolan menjelaskan, suhu sebagian besar wilayah Kalteng berkisar antara 21 - 31 derajat celciuc dan kelembapan udara antara 65 - 100 persen. Kondisi angin umumnya bertiup dari arah Timur Laut ke Barat dengan kecepatan berkisar antara 10-20 kilometer per jam.

Berdasarkan hasil pengamatan dari BMKG, tekanan udara di wilayah Indonesia pada umumnya berkisar antara 1009 - 1014 hPa. Angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bertiup dari arah tenggara ke barat. Sedangkan untuk wilayah Indonesia bagian selatan arah angin bertiup dari arah timur ke selatan.

Rolan berpesan agar kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan terhadap pertumbuhan awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang disertai angin kencang.

Masyarakat yang melakukan aktivitas di daerah pesisir pantai juga diminta untuk tetap waspada terhadap tinggi gelombang mingguan sekitar 0,5 - 2 meter (rendah-sedang) di perairan selatan Kalteng.

Menurutnya, jika kondisi tersebut berlangsung lama dengan intensitas tinggi dapat meningkatkan tinggi gelombang air laut sehingga dapat mengancam keselamatan nelayan, terutama yang menggunakan kapal kecil.

"Namun secara normal selama sepekan ke depan perkiraan tinggi gelombang air laut masuk kategori rendah hingga sedang atau berkisar 0,5-1,5 meter. Namun jika cuaca buruk perubahan tinggi gelombang bisa terjadi," ujarnya. (NOPRI/B-11)

Berita Terbaru