Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Bengkulu Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ratusan Warga Afghanistan Dievakuasi ke Korsel

  • Oleh ANTARA
  • 27 Agustus 2021 - 11:11 WIB

BORNEONEWS, Seoul - Hampir 400 warga Afghanistan yang dievakuasi tiba di Seoul, Korea Selatan, Kamis 26 Agustus 2021. Pemerintah mengatakan sedang mengamandemen undang-undang untuk memberi izin tinggal jangka panjang bagi mereka yang bekerja pada proyek Korsel di Afghanistan sebelum Taliban merebut kekuasaan bulan ini.

Imigrasi adalah masalah yang diperdebatkan di Korsel, di mana banyak penduduknya bangga dengan homogenitas etnis, bahkan ketika populasi 52 juta jiwa menua dengan cepat dan angkatan kerja berkurang.

Sedikitnya dua penerbangan akan membawa 391 orang, termasuk keluarga pekerja di kedutaan Korea, Badan Kerja Sama Internasional Korea (KOICA), sebuah rumah sakit, dan lembaga pelatihan kejuruan dan pangkalan militer yang dikelola pemerintah Korea.

Menteri Kehakiman Park Beom-kye mengatakan banyak warga Korea telah menerima dukungan internasional setelah terpaksa melarikan diri selama Perang Korea dari tahun 1950 hingga 1953.

"Sekarang saatnya bagi kita untuk membalas budi," kata dia dalam pengarahan di Bandara Incheon di luar ibu kota, sebelum kedatangan pesawat evakuasi.

Pemerintah sedang dalam proses mengamandemen undang-undang imigrasi untuk memberikan izin tinggal jangka panjang kepada warga Afghanistan sebagai orang asing yang telah memberikan layanan khusus kepada negara itu, ujar Park.

Dia mengakui kontroversi atas rencana tersebut, dengan mengatakan keputusan untuk menerima pengungsi Afghanistan menjadi "sulit". Namun, Park menegaskan bahwa Korsel tidak bisa meninggalkan "teman-temannya".

"Terlepas dari kenyataan bahwa kami secara fisik terpisah di negara yang jauh, mereka praktis adalah tetangga kami. Bagaimana mungkin kita bisa menutup mata terhadap mereka ketika nyawa mereka terancam karena fakta bahwa mereka bekerja dengan kita" ujar dia.

Korsel telah menerima lebih dari 30.000 pembelot Korut selama bertahun-tahun, tetapi mereka menyetujui sejumlah kecil pencari suaka dari negara lain.

Pada 2018, lonjakan tiba-tiba dari kedatangan warga Yaman di pulau resor selatan Jeju memicu kekhawatiran atas kemungkinan peningkatan kejahatan dan kesengsaraan sosial lainnya, yang mendorong tindakan keras pemerintah terhadap pendatang.

Berita Terbaru