Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menjaga Kesehatan Batin saat Isolasi Mandiri

  • Oleh ANTARA
  • 27 Agustus 2021 - 17:35 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Mengetahui informasi tentang isolasi mandiri dan mengalaminya sendiri adalah urusan yang berbeda. Pandemi yang sudah berlangsung selama hampir dua tahun membuat orang-orang bisa bersiap menghadapi kemungkinan terinfeksi COVID-19, namun tetap sulit merasa tenang ketika seseorang pada akhirnya terpapar.

Rasa cemas, takut dan stres ketika terinfeksi COVID-19 merupakan hal wajar dan harus diterima secara lapang dada sebagai langkah awal menjaga kesehatan mental saat isolasi mandiri.

Psikolog Rininda Mutia dari Universitas Indonesia mengatakan kegundahan itu wajar dirasakan karena itu merupakan pertanda ada sesuatu yang terjadi di sekitar manusia dan membuat mereka harus bertindak agar bisa bertahan.

"Terima dulu kalau kita merasa hal tersebut. Semakin kita menyangkal, 'biasa saja ah kena COVID-19', biasanya perasaan itu akan meluap di waktu lain. Jadi tidak bisa tidur dan kepikiran," jelas Rininda kepada ANTARA.

Stres muncul ketika seseorang merasakan tidak punya sumber daya yang sepadan dengan apa yang sedang dihadapi. Setelah berdamai dengan rasa stres, perbanyaklah sumber daya yang dibutuhkan agar stres berkurang dengan cara mencari informasi.

Cari tahu apa itu COVID-19, proses penularan, dampaknya dan tentu cara menanggulanginya. Membekali diri dengan ilmu pengetahuan membuat seseorang bisa terhindar dari rasa takut berlebihan yang tak baik bagi kesehatan batin.

Namun perlu diingat untuk mencari sumber informasi yang bisa dipercaya agar tidak terjebak hoaks yang justru menimbulkan kepanikan baru. Cari informasi dari media-media terpercaya serta situs resmi pemerintah. Jangan langsung percaya dengan informasi yang beredar di grup percakapan yang belum jelas sumbernya. Hindari membaca berita-berita yang membuat risau seperti rumah sakit yang penuh atau kasus COVID-19 terus naik.

"Memang COVID-19 muncul di era media sosial sedang booming, informasi bisa diakses 24 jam, kita tidak tahu apakah informasi itu valid atau tidak, jadi batasilah akses media sosial," ujar dia.

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu perlu untuk berinteraksi dengan orang lain. Ketika isolasi mandiri, interaksi fisik tak bisa dilakukan dengan orang lain, tapi manfaatkanlah teknologi agar tetap terhubung dengan keluarga atau sahabat.

Sosialisasi itu penting dilakukan, terlebih ketika Anda berada dalam isolasi dan merasa sedang terkurung. Terhubung dengan orang lain bisa mengusir rasa kesepian dan tertekan. Bagilah perasaan Anda dengan orang lain, perbincangan bisa mengikis rasa sepi dan membuat Anda tidak sendirian berkat dukungan orang lain. Lakukan panggilan video dengan orang-orang terdekat agar tetap semangat dalam menjalani hari.

Berita Terbaru