Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kab. Pekalongan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

BKSDA Prihatin atas Serangan Buaya di Seruyan

  • Oleh Usay Nor Rahmad
  • 03 September 2021 - 23:40 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit mengaku prihatin atas terjadinya serangan buaya terhadap manusia di Sungai Ranggau, Desa Sungai Perlu, Kabupaten Seruyan. BKSDA berharap, hal ini tak terjadi lagi di Kalimantan Tengah.

"Kami turut prihatin dan bersedih. Terlebih korban merupakan kawan kami," katga Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit, Jumat, 3 September 2021. 

BKSDA mengimbau masyarakat yang tinggal di pinggir sungai agar tetap waspada. Terutama yang beraktivitas di dekat sungai malam hari. 

BKSDA mendata, konflik antara buaya dan manusia selama sebelas tahun terakhir. Dari tahun 2010- 2021, dugaan serangan buaya kepada manusia berjumlah 42 kali, mengakibatkan 26 orang terluka dan 6 orang meninggal.

Serangan buaya terjadi saat aktivitas mandi cuci kakus di tepi sungai ada 34 kasus. Aktivitas mencari kerang atau udang 6 kasus. Aktivitas menghanyutkan rotan 1 kasus dan terjatuh 1 kasus. 

Terakhir, serangan buaya dialami Halilah (36) yang sehari hari bekerja sebagai staf lapangan pada Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) Resort Sungai Perlu, Kecamatan Seruyan Hilir.

Pascakejadian, korban langsung dievakuasi menuju RSUD Kuala Pembuang agar segera mendapatkan pertolongan medis. Korban tiba di rumah sakit tersebut sekitar pukul 20.15 WIB.

Namun, karena mengalami luka serius di beberapa bagian tubuh, korban kemudian di rujuk kembali ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit untuk penanganan lebih lanjut. (USAY NOR RAHMAD/B-7)

Berita Terbaru