Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Kalimantan Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Permukiman Penduduk Rawan Banjir Disarankan Direlokasi

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 05 September 2021 - 18:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Bambang Suherman menyarankan pemerintah daerah agar permukiman penduduk yang rawan banjir dapat direlokasi ke tempat yang lebih aman.

"Hampir setiap tahun bila musim penghujan tiba, banjir kerap kali terjadi pada titik yang sama. Pemkab perlu memikirkan langkah relokasi tanpa mengurangi makna dari kearifan lokal yang ada," kata Bambang Suherman, pada Minggu, 5 September 2021.

Bambang menyebutkan wilayah yang rawan banjir tersebut meliputi Kecamatan Arut Utara dan sejumlah desa di Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam). 

Saran relokasi itu salah satu alasannya setiap tahun pemkab selalu mengucurkan dana APBD untuk bantuan korban banjir. Meski hal tersebut sudah menjadi kewajiban untuk penanganan, tentu harus dipikirkan solusi jangka panjangnya.

"Saat ini di Desa Kondang dan Lalang mulai diterjang banjir, kejadian ini menjadi langganan setiap tahunnya, begitu juga dengan desa-desa di Kecamatan Arut Utara. Perlu ada terobosan dalam menghadapi masalah ini, seperti relokasi dengan tetap mengedepankan kearifan lokal," ujarnya.

Bambang Suherman menambahkan, merelokasi bukan berarti melenyapkan atau menghapus desa inti yang sudah ada secara turun menurun, hanya pemukiman yang menjadi langganan banjir dipindah ke daerah yang lebih tinggi. Pemerintah saatnya menyiapkan lahan untuk pemukiman yang baru dan bebas dari banjir. 

"Saya dari dulu selalu menyarankan kepada pemerintah daerah untuk relokasi bagi desa yang menjadi langganan banjir. Lahan yang disiapkan tidak perlu luas, yang penting mencukupi seluruh kepala keluarga tersebut," tuturnya.

Menurutnya, untuk anggaran bisa dari pemerintah provinsi dan pusat dan melalui program transmigrasi lokal. Jika tidak di tangani seperti ini, maka akan sepanjang masa warga terdampak banjir.

"Sutuasi daerah kita saat ini memang cukup sulit, sekarang kita tengah terkuras dalam penanganan covid-19, artinya belanja tak terduga ini difokuskan pada bencana covid-19. Kemudian kita dihadapi masalah banjir serta kebakaran hutan dan lahan," ungkapnya. (DANANG/B-11)

Berita Terbaru