Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Klaten Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kesepakatan IAEA-Iran Buka Peluang Pembicaraan Baru Nuklir dengan Barat

  • Oleh ANTARA
  • 13 September 2021 - 11:10 WIB

BORNEONEWS, Wina - Badan pengawas atom PBB mencapai kesepakatan dengan Iran pada Minggu (12/9) untuk memecahkan "masalah paling mendesak" di antara mereka, melakukan servis peralatan pemantauan yang terlambat agar tetap berjalan.

Kesepakatan itu meningkatkan harapan pembicaraan baru tentang kesepakatan yang lebih luas dengan Barat.

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi memperoleh kesepakatan itu di menit-menit terakhir perjalanannya ke Teheran yang disebutnya "konstruktif" sebelum pertemuan Dewan Gubernur yang beranggotakan 35 negara minggu ini.

Kekuatan Barat mengancam akan mengupayakan resolusi di pertemuan itu yang mengkritik Iran karena menghalangi IAEA.

Sebuah resolusi berisiko meningkatkan ketegangan dengan Teheran yang dapat menghilangkan prospek untuk melanjutkan pembicaraan tidak langsung yang lebih luas antara Iran dan Amerika Serikat tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015.

Kesepakatan nuklir itu bertujuan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir jika negara itu memilih untuk (mengembangkannya). Iran menyangkal pernah ingin melakukannya.

Pembicaraan-pembicaraan itu berhenti pada Juni, dan presiden garis keras Iran, Ebrahim Raisi, mulai menjabat pada Agustus.

Kekuatan Barat telah mendesak Iran untuk kembali bernegosiasi dan mengatakan waktu hampir habis karena program nuklirnya telah jauh melampaui batas yang ditetapkan oleh kesepakatan, yang ditinggalkan Washington pada 2018.

"Ini bukan solusi permanen, ini tidak bisa menjadi solusi permanen. Ini selalu dilihat, setidaknya bagi saya, sebagai pengganti sementara, sebagai langkah untuk memberikan waktu bagi diplomasi," kata Grossi kepada wartawan di bandara Wina setelah perjalanannya.

Dia menambahkan: "Kami berhasil memperbaiki masalah yang paling mendesak: Hilangnya pengetahuan yang segera kami hadapi hingga kemarin. Sekarang kami memiliki solusi."

Berita Terbaru