Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lingga Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Legislatif Kobar Sarankan Pemerintah Gerakkan Semua Sektor

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 14 September 2021 - 14:35 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menyarankan kepada pemerintah daerah setempat agar dapat membuat kebijakan dalam pengelolaan pertanian berprinsip Cipta Pertanian, yaitu satu kali bantuan dapat menggerakkan semua sektor.

Hal tersebut disampaikan oleh Sutiyana Komisi B DPRD Kobar, bahwa saat ini lahan petani sedang terdampak banjir. Biasanya, pemerintah akan memberikan bantuan kepada petani terdampak. Sebagai gayung bersambut, diharapkan program bantuan yang akan diberikan itu memiliki dampak yang luas di semua sektor.

"Jadi terbentuk Cipta Tani, konsepnya adalah dari kita untuk kita. Sehingga semua akan menerima manfaatnya," kata Sutiyana.

Ia pun memberikan contoh praktek Cipta Tani. Misalnya, pemerintah menganggarkan Rp 2 miliar untuk setiap kecamatan, berupa bantuan dalam bentuk pupuk kompos maupun hayati.

Diketahui bahwa di setiap kecamatan sudah banyak yang namanya sentra peternakan rakyat (SPR). Dari situlah, pemerintah menggandeng SPR untuk menyiapkan pupuk sekian ratus ton. Pada akhirnya, masyarakat ini tanpa disuruh dan diberi bantuan sapi pun sudah membeli sapi sendiri karena kotoran sapi dab kencing sapi akan laku.

Setelah itu, pupuk-pupuk ini dibantu untuk petani, misalnya petani di Berambai Makmur sektor pertanian. Selanjutnya, muncullah instruksi Bupati, setiap pegawai negeri wajib makan buah, tentu akan bermanfaat pada semua sektor.

"Bayangkan saja, kalau satu hari satu sisir pisang dikalikan sekian ribu pegawai negeri, maka sudah berapa tundun yang laku terjual, kalau jeruk sudah berapa ton. Maka seluruh sektor mendapatkan manfaatnya. Inilah yang dinamakan ekonomi kerakyatan, dari kita untuk kita," jelasnya.

Akan tetapi, faktanya dan yang sudah berjalan selama ini, pemerintah akan memberikan bantuan pupuk. Namun, pupuknya mencari di luar daerah. Kemudian ada lagi, bantuan bibit ikan, bibit tanaman justru malah mendatangkan dari luar.

"Jadi ya seharusnya biar petani disini yang membuat bibit ikannya, jangan cari dari luar. Kalau cari di luar, uang kita keluar," ungkapnya. (DANANG/B-7)

Berita Terbaru