Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Padang Pariaman Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Anggota DPRD Kobar Kunker ke Kotim Belajar Dongkrak PAD

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 17 September 2021 - 20:11 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Untuk mengoptimalkan dan meningkatkan Pendapatan Asli daerah (PAD), maka unsur pimpinan DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kotawaringin Timur.

Wakil Ketua II DPRD, Kobar Bambang Suherman mengatakan saat melakukan kunjungan kerja ke Kotim, unsur pimpinan bersama Kepala Dinas Perhubungan dan Badan Pendapatan Daerah Kobar. Pihaknya melihat banyak hal yang bisa digali dan berpotensi meningkatkan PAD Kobar.

"Jadi setelah kami melakukan kunjungan kerja ke Kotim, banyak yang harus di lakukan oleh pemerintah daerah, sebab di Kotim peningkatan PAD nya sangat luar biasa dari 200 miliar menjadi 400 miliar, sementara Kobar PAD nya masih berkisar di angka 200 miliar," kata Bambang, Jumat 17 September 2021.

Dalam kunjungan kerjanya kemarin dia dampingi Dinas Pendapatan Daerah, sehingga apa yang  didapat dari Kotim dapat diadopsi di Kobar.

Bambang menjelaskan di Kotim sektor pajak mampu mendongkrak pendapatan asli daerah, dimana PAD yang paling besar dari sektor PBB P2 (Pajak Bumi dan  Bangunan Perkotaan dan Pedesaan). Sistem aplikasi yang digunakan di Kotim pun sangat luar biasa, sehingga dengan mudah petugas memantau bagi wajib pajak yang sudah maupun yang belum membayar semuanya terpantau. 

"Untuk sektor PBB P2 ini, di Kabupaten Kotim melakukan Pemuhtahiran data, setelah terekap seluruh jumlah wajib pajak, selain juga disana bekerjasama dengan pihak kantor pajak pratama," ungkapnya.

Lanjut Politisi Partai Gerinda untuk sektor PBB P2 ini di Kobar banyak perusahaan perkebunan dan banyak fasilitas perusahaan perkebunan kepala sawit yang bisa di jadikan objek pajak, seperti kantor, gedung, gudang, pelabuhan.

"Tentu kita cukup belajar dari Kotim saja, pengelolaan sektor pajaknya sudah sangat baik, adapun Adopsi dari Kabupaten Kotim  yang bekerja sama dengan pajak pratama, dimana  semua pajak perkebunan diambil alih, tidak setor ke pusat tapi cukup daerah yang mengelola dan ini yang mempengaruhi tingginya PAD di Kotim," pungkasnya. (DANANG/B-6)

Berita Terbaru