Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Siak Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menteri LHK Paparkan Alasan Akhiri Kerja Sama REDD+ dengan Norwegia

  • Oleh ANTARA
  • 23 September 2021 - 09:31 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menjelaskan alasan Indonesia mengakhiri perjanjian penurunan emisi gas rumah kaca REDD+ dengan Norwegia salah satunya karena tidak menemukan kesamaan prinsip terkait kewajiban pembayaran dana.

"Ini ditandatangani pada Mei 2010, jadi sebetulnya pada Mei 2020 itu sudah berakhir. Oleh karena itu kita sebetulnya sudah mempelajari dan sudah ada join consultative grup antara Indonesia dan Norwegia untuk mempelajari perkembangan selanjutnya," kata Menteri LHK Siti dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI yang diikuti dari Jakarta, Rabu 22 September 2021.

Menurut Siti, selama proses tersebut dari Mei 2020 sampai dengan saat ini kedua negara tidak menemukan kesepakatan secara prinsip termasuk dalam insentif Result Based Payment atau pembayaran berdasarkan hasil.

Dia menjelaskan ada beberapa isu seperti aturan main dengan Norwegia seharusnya sudah harus membayarkan insentif Result Based Payment sesuai dengan kerja sama tersebut.

"Tetapi di dalam interaksinya mempersyaratkan banyak hal termasuk bagaimana BPDLH dievaluasi, padahal itu Perpres. Bagaimana ketentuan-ketentuan tentang dana lingkungan juga dievaluasi menurut aturan mereka dan sebagainya," jelasnya.

"Sehingga kita bisa melihat bahwa ada hal-hal yang sangat prinsip yang tidak ketemu oleh karena itu pemerintah memutuskan untuk tidak memperpanjang," tambahnya.

Sebelumnya pemerintah memutuskan untuk mengakhiri perjanjian REDD+ dengan Norwegia yang disampaikan melalui Nota Diplomatik kepada Kedutaan Besar Kerajaan Norwegia di Jakarta, berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri pada Jumat (10/9/2021).

Dalam pernyataannya disebut keputusan itu diambil mempertimbangkan tidak adanya kemajuan konkret dalam implementasi kewajiban pemerintah Norwegia untuk merealisasikan pembayaran Result Based Payment atas realisasi pengurangan emisi Indonesia sebesar 11,2 juta ton CO2 ekuivalen pada 2016 dan 2017 yang sudah diverifikasi lembaga internasional.

ANTARA

Berita Terbaru

Pemkab Gunung Mas Hibahkan Rp8,3 Miliar Amankan Pilkada 2024

Pemkab Gunung Mas Hibahkan Rp8,3 Miliar Amankan Pilkada 2024

  • 19 April 2024 - 23:00 WIB
Kalteng Uji Petik Dua Kabupaten Evaluasi Akselerasi Penurunan Stunting

Kalteng Uji Petik Dua Kabupaten Evaluasi Akselerasi Penurunan Stunting

  • 19 April 2024 - 22:50 WIB
LPKA Palangka Raya Gelar Lomba Peringati Hari Bakti Pemasyarakatan

LPKA Palangka Raya Gelar Lomba Peringati Hari Bakti Pemasyarakatan

  • 19 April 2024 - 22:40 WIB
114 Rumah Tidak Layak Huni Dibangun Selama Dua Tahun

114 Rumah Tidak Layak Huni Dibangun Selama Dua Tahun

  • 19 April 2024 - 22:30 WIB
Maju Calon Ketua KONI Palangka Raya, Sigit Widodo Siapkan Program KONI Kota Award

Maju Calon Ketua KONI Palangka Raya, Sigit Widodo Siapkan Program KONI Kota Award

  • 19 April 2024 - 22:20 WIB
Pj Bupati Mura Ajak Peserta Upacara Tingkatkan Etos Disiplin

Pj Bupati Mura Ajak Peserta Upacara Tingkatkan Etos Disiplin

  • 19 April 2024 - 22:11 WIB
Pj Bupati Barito Utara Tinjau Penyaluran LPG dan BBM Perusda Batara Membangun

Pj Bupati Barito Utara Tinjau Penyaluran LPG dan BBM Perusda Batara Membangun

  • 19 April 2024 - 22:00 WIB
Kredit Perbankan di Kalteng Meningkat 7,63 Persen

Kredit Perbankan di Kalteng Meningkat 7,63 Persen

  • 19 April 2024 - 21:50 WIB
Wujudkan Pemasyarakatan Sehat, Rutan Kapuas Bersihkan Area Hunian

Wujudkan Pemasyarakatan Sehat, Rutan Kapuas Bersihkan Area Hunian

  • 19 April 2024 - 21:41 WIB
Disnakertranskop UKM Barito Utara Buka Layanan Eazy Paspor

Disnakertranskop UKM Barito Utara Buka Layanan Eazy Paspor

  • 19 April 2024 - 21:30 WIB
Copyright © 2018 BorneoNews - PT. Media Kalimantan Mandiri