BORNEONEWS, Sampit - Anggota Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur, Handoyo J Wibowo menyoroti keberadaan terminal khusus (tersus) yang berada di kawasan permukiman penduduk. 

Kondisi ini kata dia harus menjadi perhatian bersama pemerintah daerah dan  pengusaha pelabuhan. Pasalnya, kerusakan akses jalan yang ada di dalam perkotaan khususnya daerah permukiman dikarenakan pelabuhan-pelabuhan yang beroperasi di tengah permukiman.

Menurutnya, untuk mengatasi itu tidak sulit apabila memang pelabuhan itu tidak berizin. Pemerintah daerah bersama dengan KSOP bisa menutup pelabuhan itu. 

“Kalau yang ilegal harus diproses ke penindakan karena memang tidak ada dasarnya melaksanakan aktivitas di situ. Tinggal mau atau tidaknya pemerintah daerah bersama KSOP melakukan penindakan,” kata Handoyo, Minggu, 26 September 2021.

Ia juga berharap juga dinas perhubungan setempat bisa aktif untuk mendata keberadaan tersus di daerah itu. Tidak dipungkiri akibat tersus yang letaknya di permukiman penduduk  ini jalan-jalan jadi cepat rusak.

"Pasalnya truk yang keluar dari tersus itu melebihi kapasitas dan kemampuan jalan. Akibat dari itulah salah satu alasan mendasar dari pemerintah tidak mampu menyelesaikan jalan dan gang di dalam kota ini," tegasnya.