Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sambas Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Survey: 40 Persen Lansia Indonesia Tak Mau Divaksin

  • Oleh ANTARA
  • 13 Oktober 2021 - 22:41 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Direktur Ilmu Komunikasi dan Penelitian dari Johns Hopkins Center for Communication Programs Douglas Storey mengatakan sebesar 40 persen penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia mengaku tidak ingin melakukan vaksinasi.

“Pada kelompok lansia di bawah grafik ini, di atas 55 tahun masih terdapat 40 persen yang melaporkan kemungkinannya tidak akan divaksin,” kata Douglas dalam webinar Urgensi Percepatan Vaksinasi Kelompok Rentan, Antisipasi Gelombang Ketiga COVID-19 yang diikuti, Rabu 13 Oktober 2021.

Data tersebut dikumpulkan oleh pihaknya bersama dengan sejumlah pihak seperti Universitas Maryland dan Universtas Carnegie Mellon, setelah melakukan survei yang telah disesuaikan dengan usia, sejak Mei hingga September 2021 melalui akun Facebook kepada para pengguna Facebook secara random.

Douglas menjelaskan, dari data yang didapatkan sebanyak 44 persen lansia mengaku takut akan efek samping vaksin yang diberikan, serta sebanyak 37 persen menunggu apakah vaksin tersebut aman untuk digunakan.

Ia menyebutkan, alasan lain masih banyaknya penduduk lansia yang takut divaksinasi adalah tidak mengetahui bagaimana cara kerja vaksin tersebut, tidak menyukai vaksin bahkan banyak dari lansia berfikiran untuk mendahulukan orang lain yang lebih muda dan membutuhkan dibanding dirinya sendiri.

Melihat banyaknya jumlah penduduk lansia yang masih takut untuk melakukan vaksinasi, dia menyarankan pemerintah untuk lebih menggalakkan sosialisasi mengenai vaksin COVID-19 melalui testimoni atau cerita masyarakat yang telah melakukan vaksinasi.

Menurut Douglas, pemerintah Indonesia lebih banyak memberikan edukasi menyangkut hal teknis seperti efek samping vaksin dibandingkan bagaimana cara vaksin tersebut bekerja maupun bukti bahwa vaksin secara efektif dapat mencegah penyakit lain kepada lansia.

Ia menjelaskan, pemerintah perlu menyampaikan edukasi atau sosialisasi tersebut melalui pesan-pesan yang memfokuskan pada terbuktinya keamanan vaksin, testimonial masyarakat lain sehingga lansia tidak menghadapi ketakutan terhadap vaksin COVID-19 itu sendiri.

“Jadi implikasinya penyampaian pesan perlu difokuskan pada keamanan vaksin yang telah terbukti dan efek samping akibat COVID-19 dibandingan dengan efek samping dari vaksin yang sangat lebih parah,” ujarnya.

ANTARA

Berita Terbaru