Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bima Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ratusan Babi Ternak di Kalteng Mati Mendadak

  • Oleh Hendri
  • 14 Oktober 2021 - 17:25 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Ratusan babi ternak di Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami kematian secara mendadak akibat terserang penyakit demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).

Berdasarkan laporan yang disampaikan ke dalam Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) ada 800 babi ternak yang mati mendadak. Jumlah itu berasal dari Kabupaten Katingan, Murung Raya, Gunung Mas, Pulang Pisau dan Palangka Raya.

"Ini yang terlaporkan dari data Isikhnas, tapi beberapa di peternak populasi kecil belum terdata. Sesuai konfirmasi dari lab BVet Banjar Baru hasil sampel yang kita kirimkan positif ASF," kata Kepala UPTD Puskeswan Kota Palangka Raya, drh Eko Hari Yuwono, Kamis 14 Oktober 2021.

Eko mengatakan, ASF adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 persen. Dan mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar.

Meski begitu, ASF tidak berbahaya bagi manusia dan bukan masalah kesehatan masyarakat. ASF bukan penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia (zoonosis), jadi produk babi dipastikan tetap aman untuk konsumsi.

"Tidak zoonosis, artinya tidak menular ke manusia. Daging aman dikonsumsi tapi limbahnya bila tidak ditangani dengan baik bisa menularkan ke ternak babi peliharaan," jelasnya.

Tanda-tanda Klinis ASF dapat dilihat pada babi apabila mengalami kemerahan di bagian perut, dada dan scrotum, diare berdarah, berkumpul bersama dan kemerahan pada telinga serta mengalami demam 41 derajat Celsius, bintik merah dan tidak mau makan.

Dia menyarankan agar peternak segera melakukan pencegahan. Antara lain jangan memasukan babi baru, pakan harus dimasak, keluar masuk barang dan alat maupun orang ke peternakan juga harus dikontrol. 

"Jangan menggunakan air sungai untuk minuman babi, jaga kebersihan kandang dan lakukan penyemprotan desinfektan secara rutin," pungkasnya. (HENDRI/B-11)

Berita Terbaru