Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pencarian Dihentikan, Keluarga Berharap Penumpang yang Lompat dari KM Kirana I Masih Dapat Ditemukan

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 21 Oktober 2021 - 13:35 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Keberadan seorang penumpang Kapal KM Kirana I yang melompat di perairan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, hingga kini belum diketahui. Setelah 7 hari sejak hilang operasi pencarianpun juga telah dihentikan oleh Tim Sar.

Pihak keluargapun sudah pasrah dan menerima takdir yang menimpa salah satu anggota keluarganya tersebut. Serta mengucapkan terimakasih kepada Tim Sar Gabungan, tediri dari KSOP, PMI, BPBD dan Polairut di Pos SAR yang terlah berupaya mencari korban.

"Tim gabungan kemarin malam datang ke rumah kami, menyampaikan bahwa pencarian adik ipar saya telah dihentikan. Pihak keluarga sudah menerima dan pasrah bahwa ini sudah menjadi takdirnya. Kita tinggal mendoakan saja," kata Selamet, kaka ipar korban yang tinggal di Jalan Matnor Rt 14, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kamis, 21 Oktober 2021.

Namun demikian, meskipun proses pencarian sudah dihentikan. Ia masih berharap bahwa korban masih bisa ditemukan bagaimana kondisinya.

"Dari pihak keluarga masih berharap, mudah - mudahan bisa ditemukan apapun keadaannya," ungkapnya.

Selamet menyampaikan, jika korban Mukromin tinggal bersamanya sekitar Desember 2020. Selama disini ia bekerja jualan es krim keliling dan juga sudah sering pulang pergi ke Jawa.

"Kejadian menimpa adik iparnya tersebut, mungkin sudah takdirnya waktu pulang seperti itu. Mohon doanya. Kemudian apakah dia dalam kondisi depresi atau seperti apa kita tidak tau pasti, hanya dugaan saja," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, diketahui korban Mukromin warga Demak, Jawa Tengah merupakan penumpang Kapal KM Kirana I, berangkat dari Kumai sekitar pukul 01.00 WIB dini hari tujuan Semarang.

Kemudian pada pukul 08.00 WIB, dikabarkan bahwa ada 1 saksi mata yaitu sopir mobil Fuso melihat laki-laki usia sekitar 30 tahun, tidak pakai baju dan hanya menggunakan celana pendek lari keluar dan lompat pagar terjun ke laut.

Kemudian kapal berhenti dan memberi tanda pada lokasi jatuh, serta menurunkan sekoci dan melakukan putaran 3 kali. Setelah dilakukan 3 kali putaran tidak ditemukan, sesuai SOP internasional, kemudian kapal melanjutkan perjalanan menuju Semarang.

Berita Terbaru