Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Buru Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kebakaran Kilang Cilacap, Mukhtarudin Meminta Lakukan Audit Secara Independen

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 15 November 2021 - 12:26 WIB

BORNENOEWS, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtaruddin mendesak PT Pertamina (Persero) melakukan audit forensik, terhadap seluruh tangki minyak yang dikelolanya di berbagai daerah. Hal ini penting dilakukan menyusul kejadian terbakarnya tangki kilang minyak UP IV Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu 13 November 2021.

Terlebih, kebakaran kilang yang terjadi kali ini bukan kejadian pertama. Tercatat dalam setengah tahun terakhir, kilang minyak Pertamina di Cilacap terbakar dua kali. Sebelum ini kilang minyak Pertamina Cilacap juga terbakar, Jumat 11 Juni 2021.

Bahkan sebelum itu, kebakaran juga terjadi pada kilang lain yakni kilang minyak Pertamina RU VI Balongan Indramayu pada 29 Maret 2021.

"Dengan berulangnya kebakaran tangki pertamina ini, maka dipandang perlu untuk dilakukan audit forensik secara independen dan menyeluruh tangki minyak di kilang-kilang minyak milik Pertamina," tegas Mukhtaruddin dalam keterangannya disampaikan kepada Borneonews, Senin 15 November 2021.

Menurutnya kejadian terbakarnya kilang minyak Cilacap perlu diselidiki secara komprehenship dan obyektif. Dengan begitu diketahui penyebab dari kebakaran tangki tersebut.

Evaluasi juga menyangkut mitigasi terhadap risiko operasional yang bisa merugikan perusahaan, lingkungan, dan masyarakat. Ia menyayangkan Pertamina yang seakan mengabaikan manajemen resiko, karena kejadiannya terus berulang.

"Pertamina harus melakukan evaluasi total kepada semua unit atas kejadian ini. Karena kejadian ini ada indikasi kelalaian," ungkapnya.

Anggota Banggar DPR RI ini menilai Pertamina mengabaikan manajemen risiko, oleh karena itu perlu diungkap secara tuntas penyebab kebakaran ini secara obyektif dan transparan.

Anggota DPR dari Dapil Kalimantan Tengah ini meminta, agar Pertamina menyiapkan langkah-langkah antisipatif untuk tetap menjaga ketersediaan bahan bakar minyak (BBM). Karena kejadian ini berpotensi mengganggu produksi dan penyaluran BBM ke beberapa daerah yang menjadi wilayah kerja UP IV Cilacap.

"Langkah antisipasi harus segera diambil untuk menjaga ketersediaan BBM, sehingga tidak mengganggu supply," imbuhnya.

Berita Terbaru