Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemkab Gunung Mas Berupaya Bangun Aspek Pangan dan Gizi

  • Oleh Magang 1
  • 30 November 2021 - 15:41 WIB

BORNEONEWS, Kuala Kurun - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melaksanakan rapat koordinasi Pelaksanaan Sinergitas dan Harmonisasi Percepatan Pencapaian Target Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG), Selasa 30 November 2021.

Sekda Gumas Yansiterson dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Bappedalitbang, Yantrio Aulia mengatakan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berkualitas, dan berdaya saing merupakan agenda prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam lima tahun mendatang.

“Untuk mewujudkan SDM unggul, salah satu aspek yang harus dibangun adalah aspek pangan dan gizi, yang mana sangat berpengaruh pada produktivitas dan kualitas SDM. Namun, pembangunan pangan dan gizi masih menghadapi tantangan besar,” ujarnya.

Beberapa ahli mengatakan bahwa akar permasalahan pangan dan gizi sebenarnya adalah kemiskinan, ketidaktahuan, ketidakpedulian, distribusi bahan pangan yang buruk, dan KKN.

Selain itu faktor lainnya adalah rendahnya kesadaran terhadap perlunya lingkungan yang bersih, tingginya angka penderita penyakit menular dan tidak menular, belum memadainya pola asuh anak dan rendahnya akses keluarga terhadap pelayanan kesehatan dasar, sehingga masalah ini perlu ditangani dengan seksama yang melibatkan seluruh stakeholder pembangunan.

Pangan dan gizi sangat menentukan kualitas SDM Kabupaten Gumas di masa mendatang dan berpengaruh terhadap kemampuan daya saing masyarakat Kabupaten Gumas, baik di tingkat regional, nasional maupun global.

 Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan pangan dalam rumah tangga terutama pada ibu hamil dan anak balita terutama 1000 Hari Pertama Kehidupan akan berakibat pada kekurangan gizi yang berdampak pada lahirnya generasi muda yang tidak berkualitas.

“Jika tidak dilakukan penanganan segera dan berlangsung lama akan menyebabkan kehilangan generasi atau Lost Generation yang dapat mengganggu tatanan sosial, ekonomi, budaya, ketahanan pangan serta kepentingan pembangunan Kabupaten Gumas ke depan,” tukasnya. (MAGANG/B-11)

Berita Terbaru