Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Sibolga Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

IMF Serukan Kerja Sama Global Atasi Pandemi, Dukung Pemulihan Ekonomi

  • Oleh ANTARA
  • 07 Desember 2021 - 13:10 WIB

BORNEONEWS, Washington - Direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva pada Senin (6/12/2021) meminta kerja sama global untuk mengendalikan pandemi COVID-19 dan mendukung pemulihan ekonomi ketika varian baru Omicron telah menyebar ke lebih dari 40 negara di seluruh dunia.

"Ekonomi global terus pulih, tetapi pemulihan menghadapi banyak risiko, termasuk jalur pandemi yang tidak pasti di tengah kedatangan varian baru, dan prospek inflasi," kata Georgieva dalam sebuah pernyataan pada penutupan "1+6" Roundtable keenam yang diselenggarakan secara virtual oleh otoritas China.

"Untuk mengatasi tantangan ini, tindakan kebijakan mendesak diperlukan untuk mengendalikan pandemi, membatasi kerusakan, dan mengubah ekonomi global," kata Georgieva, menekankan empat bidang untuk kerja sama global.

Pertama, tindakan mendesak diperlukan untuk mencapai proposal pandemi IMF untuk memvaksinasi 40 persen di setiap negara pada akhir tahun ini dan 70 persen pada pertengahan 2022.

Kedua, negara-negara perlu bekerja sama untuk mengurangi ketegangan perdagangan dan memperkuat sistem perdagangan multilateral, yang merupakan mesin utama untuk pertumbuhan dan pekerjaan.

Ketiga, lebih banyak ambisi diperlukan untuk mempercepat transisi ke emisi karbon nol bersih dan untuk mendukung upaya adaptasi iklim, memanfaatkan semua tuas kebijakan yang tersedia.

Terakhir, banyak negara berkembang akan membutuhkan dukungan komunitas global dalam pemulihan mereka, karena mereka menghadapi ruang fiskal yang menyusut dan beban utang yang meningkat.

"Mendukung pemulihan global akan menjadi tugas bersama yang perlu kita tangani bersama," kata Georgieva.

“Karena China adalah mesin vital bagi pertumbuhan global, mengambil tindakan tegas untuk mendukung pertumbuhan berkualitas tinggi tidak hanya akan membantu China, tetapi juga dunia,” tambahnya.

ANTARA

Berita Terbaru