Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Wonogiri Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kotim Usulkan 500 PPPK untuk Guru, yang Disetujui 428 Orang

  • Oleh Usay Nor Rahmad
  • 13 Desember 2021 - 18:30 WIB

BORNEONEWS, Sampit -  Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur mengajukan 500 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk tenaga pendidikan. Saat ini, melalui tes telah masuk sebanyak 428 orang. 

"Disdik telah mengajukan 500 guru untuk mendapatkan PPPK dan alhamdulillah diterima sebanyak 428 namun saat ini masih proses," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Suparmadi, Senin, 14 Desember 2021. 

Menurut Suparmadi, hal ini membuktikan bahwa dinas pendidikan memperjuangkan pendidikan dengan berupaya memenuhi tenaga pendidikan di daerah itu. 

"Ini artinya dinas pendidikan memperjuangkan untuk pemerataan pendidikan di tempat kita," ujarnya. 

Suparmadi mengaku akan terus memperjuangkan kesejahteraan guru di kabupaten itu. Namun untuk itu diperlukan dukungan dari semua guru baik yang sudah berstatus aparatur sipil negara maupun yang masih honorer. 

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Suparmadi, dalam sambutannya saat syukuran Hari Ulang Tahun ke - 76 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Sekretariat PGRI di Jalan Achmad Yani Sampit. 

"Harapan kita semua agar guru kita jaya dan semoga guru kita sejahtera," ucap Suparmadi, diamini puluhan guru yang hadir dalam syukuran itu. 

Kendati demikian Suparmadi yang juga selaku Ketua PGRI Kotim, meminta maaf bila organisasi persatuan guru itu selama ini masih banyak kekurangan dalam menyuarakan aspirasi guru. Suparmadi juga mengharapkan saran dan masukan demi kemajuan PGRI di Kotawaringin Timur. 

"Saya selaku ketua PGRI Kotim meminta maaf bila kekurangan. Selama ini organisasi ini besar karena kita, jadi jangan bosan menuangkan pemikiran untuk PGRI," katanya.

Diakui Suparmadi, banyak kendala dan persoalan dalam memajukan dunia pendidikan di daerah ini. Termasuk di antaranya masalah kekurangan tenaga pengajar. Hal ini juga menjadi perhatian baik bagi Disdik Kotim maupun PGRI. 

"Banyak permasalahan yang kita di di bidang pendidikan. Salah satunya masalah guru honorer yang sangat perlu diperhatikan. Sehingga diperlukan perhatian," katanya. (USAY NOR RAHMAD/B-7)

Berita Terbaru