Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemkab Kobar Peringati Peristiwa Pertempuran 14 Januari 1946 di Kumai

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 14 Januari 2022 - 16:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar) secara rutin menggelar peringatan peristiwa pertempuran 14 Januari 1946 di Kecamatan Kumai. Dalam kesempatan kali ini, kegiatan berjalan khidmat meskipun digelar secara sederhana karena masih mewabahnya Covid-19. 

Peringatan tersebut digelar di Pelabuhan Panglima Utar, Kecamatan Kumai pada Jumat, 14 Januari 2022, dimulai dengan apel pasukan berikut dilanjutkan dengan tabur bunga serta haul pejuang.

Kegiatan itu diikuti oleh Bupati Kobar, Nurhidayah, Ketua DPRD Kobar Rusdi Gozali, didampingi Wakil Ketua II DPRD Kobar Bambang Suherman, unsur TNI dan Polri, Forkopimda dan tamu undangan lainnya.

Bupati Kobar menyampaikan, 14 Januari ini merupakan momentum bersejarah bagi Kabupaten Kotawaringin Barat. Pada masa itu, tahun 1946 terjadi peristiwa pertempuran oleh para pejuang di sini (Kumai). Untuk itu, demi mengenang jasa para pahlawan, maka rutin diadakan peringatan tersebut. 

"Dalam peringatan momentum kali ini memang ada sedikit perbedaan, karena situasi pandemi Covid-19. Biasanya sebelum pandemi, kegiatan selalu dilaksanakan sangat meriah dengan berbagai macam kegiatan," kata Nurhidayah.

Namun demikian, kondisi pandemi Covid-19 ini tidak mengurangi rasa khidmat untuk mengenang jasa para pahlawan. Sebab, bagaimanapun kondisinya apa yang dirasakan saat ini merupakan jerih payah para pejuang, sehingga itu menjadi kewajiban bersama untuk menjaga nilai sejarah tetap lestari dan dikenang turun temurun.

"Agar sejarah ini tetap dikenang, maka pemerintah daerah memberikan dukungan yaitu dalam lima tahun terakhir ini kegiatan peringatan dibantu biaya oleh APBD, sebelumnya Swakelola," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Peringatan Peristiwa Pertempuran 14 Januari 1946, Majri mengatakan, ini merupakan upaya untuk mengenang jasa para pejuang atau pahlawan asal Kumai yang bertempuh melawan penjajah yaitu Belanda.

"Dulu perjuangan masyarakat kita orang Kumai, melawan 6 kapal perang dari Belanda dengan bersenjata lengkap dan berisi sekitar 30 - 40 tentara belanda, namun berhasil dipukul mundur oleh pahlawan kita," tuturnya.

Berdasarkan ceritanya, sangat mustahil pahlawan Kumai ini menang melawan Belanda. Sebab, dari segi peralatan saja sudah kalah. Namun, berkat semangat yang luar biasa, akhirnya bisa menang, dari situlah sejarah Panglima Utar.

Berita Terbaru