Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Nias Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Lamandau Resmikan Dimulainya Pembangunan Dua Jembatan Senilai Rp 18 Miliar Lebih

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 02 Maret 2022 - 18:50 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Bupati Lamandau, Hendra Lesmana meresmikan dimulainya pembangunan Jembatan Sei Liku, Desa Sungai Mentawa dan Jembatan Sei Guci Desa Guci, Kecamatan Bulik,  Kabupaten Lamandau. Adapun total anggaran untuk pembangunan jembatan itu mencapai Rp 18 miliar lebih.

Peresmian ditandai dengan Groundbreaking Ceremony di dua lokasi pekerjaan yang juga dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Pamandau, termasuk Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Kepala Desa (Kades) hingga tokoh masyarakat, Rabu, 2 Maret 2022.

Dalam sambutannya, Hendra Lesmana menyampaikan rasa syukur karena pembangunan dua jembatan di lokasi berbeda itu dapat dimulai, setelah sebelumnya sempat tertunda karena pandemi Covid-19.

Hendra juga menjelaskan, anggaran pembangunan jembatan Sei Liku dan Sei Guci itu bersumber dari anggaran dana pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI yang pengusulannya telah ia upayakan sejak tahun 2019 lalu.

Itu masuk program Penanggulangan Bencana dengan nama kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Tehadap Bencana dengan sub kegiatannya adalah Penanganan Pascabencana Kabupaten/Kota dengan jenis pekerjaan yaitu Rekontruksi Jembatan.

"(Pembangunan jembatan Sei Liku dan Sei Guci) kita usulkan di tahun 2019, dan alhamdulillah disetujui di tahun 2020. Namun, karena terjadi pandemi Covid-19 maka baru bisa direalisasikan oleh Kementerian Keuangan RI pada tahun 2021. Sehingga pekerjaan baru bisa dilakukan tahun ini (2022)," jelasnya.

Dia mengatakan, pembangunan Sei Liku dan Sei Guci merupakan salah satu program prioritas, karena setiap kali musim penghujan tiba akses penyangga ibukota kabupaten yang melewati dua jembatan itu kerap terputus karena kondisi jembatan berbahan kayu sudah lapuk terkena abrasi hingga hanyut terendam banjir. Akibatnya pergerakan orang dan barang menjadi sangat terhambat.

"Saya beberapa kali pernah merasakan sendiri saat cek lapangan, ketika air sungai meluap akses dua jembatan ini betul-betul terputus tak bisa dilewati. Dampaknya banyak, pergerakan orang dan barang menjadi terhambat, otomatis pula terjadi pelambatan ekonomi, yang miris lagi ada warga yang mau berobat saja susah karena akses terputus," tuturnya.

Bupati Lamandau juga berharap agar semua pihak memberikan dukungan agar pelaksanaan pekerjaan pembangunan jembatan dapat berjalan lancar, tepat waktu dan tepat mutu.

"Mari kita dukung dan doakan agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar, tepat waktu dan tepat mutu. Sehingga pembangunan jembatan nantinya dapat segera dirasakan manfaatnya," harap dia.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamandau, Edison Dewel, mengatakan bahwa alokasi untuk pembangunan atau rekontruksi jembatan Sei Liku menelan anggaran sebesar Rp 10.438.488.000,- dengan pelaksana pekerjaan CV. Widya Karya. Sedangakan untuk pekerjaan rekontruksi Sei Guci dialokasikan anggaran sebesar Rp 7.945.302.000,- dengan perusahaan pemenang lelang yakni CV. Saka Duta Persada.

Edison Dewel juga menyebut, gambaran kondisi jembatan Sei Liku meliputi lebar sungai kurang lebih 40 meter, panjang jembatan eksisting 35 meter, lebar jembatan eksisting 4 meter, konstruksi jembatan tersebut dari kayu ulin, dimana kondisinya sudah rusak dan mengalami penurunan sehingga jika musim banjir akan terendam Air setinggi 1,50 cm. Jembatan Sei Liku yang berlokasi di Desa Sei Mentawa juga merupakan penghubung dari Desa Sungai Mentawa, Desa Beruta, desa Tamiang dan Desa Bakonsu menuju Desa Bunut hingga ke kota Nanga Bulik.

"Adapun lebar jembatan Sei Guci kurang lebih 36 meter, panjang jembatan eksisting 17 meter, lebar jembatan eksisting 4,5 meter, konstruksi jembatan tersebut dari kayu log dengan kondisi sudah rusak dan lapuk sehingga jika musim banjir akan terendam dan hanyut terbawa arus," katanya.

Dia juga menyebut, Jembatan Sei Guci merupakan penghubung dari Desa Guci ke wilayah pusat ekonomi termasuk menuju Desa Kujan serta ke Nanga Bulik. 
"Rekonstruksi pembangunan dua jembatan itu sesuai kontrak akan berlangsung selama 270 hari (kalender), yakni mulai tanggal 10 januari 2022 sampai dengan 6 Oktober 2022 mendatang," tukasnya. (HENDI NURFALAH/B-11)

Berita Terbaru