Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Manado Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Petani Tomat Binaan BPP Paju Epat Bisa Untung Puluhan Juta Rupiah

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 03 Maret 2022 - 15:10 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian atau BPP Paju Epat Kabupaten Barito Timur, Lukmanul Chakim mengungkapkan, anggota Kelompok Tani Sabar Subur di Desa Siong bisa meraih keuntungan puluhan juta rupiah dari pengembangan budidaya tomat varietas Servo.

"Pak Ismail pada pada penanaman tahap II bisa meraih untung sebesar Rp 42.500.000 dalam kurum waktu 5 bulan sejak penanaman sampai panen," ungkapnya, Kamis, 3 Maret 2022.

Lukmanul mengisahkan awal mula pengembangan budidaya tomat di desa tersebut dimulai saat pihaknya melakukan indentifikasi dan menemukan bahwa kebanyakan anggota kelompok tani termasuk dalam kategori yang berpenghasilan pas-pasan.

"Rata-rata kepemilikan lahan setiap anggota kelompok berkisar dari 0,5 hektare sampai dengan 1 hektare. Lahan tersebut hanya bisa ditanami dengan tanaman perkebunan seperti kelapa sawit," terang Lukmanul.

Selain komoditi sawit masih ada komoditi lain yang berpotensi untuk dikembangkan yaitu hortikultura sayuran. Namun sampai pada tahun 2017 yang lalu minat petani untuk mengembangkan komoditi tersebut sangat rendah karena tingkat kesuburan tanah sudah berkurang.

"Pada tahun 2019, BPP Paju Epat mencoba memulai pembuatan pupuk bokashi (kompos) di bawah bimbingan teman-teman penyuluh yang ada di Kecamatan Paju Epat agar dapat meningkatkan kesuburan tanah. Setelah melakukan penyuluhan kelompok mengembangkan kebun contoh uji coba aplikasi bokashi pada tanaman tomat dengan jumlah 300 pohon pada lahan seluas 20 x 20 meter.

Uji coba tersebut dilakukan dengan 4 jenis perlakuan yaitu yang pertama bedeng menggunakan pupuk anorganik (Urea, SP36 dan KCl) tanpa bokashi, bedeng kedua menggunakan kompos tanpa bokashi dan pupuk anorganik, bedeng ketiga menggunakan bokashi tanpa pupuk anorganik serta bedeng keempat tidak menggunakan pupuk samasekali baik organik maupun anorganik.

"Dari empat perlakuan tersebut, setelah diamati mulai dari pertumbuhan tanaman sampai produksinya dapat disimpulkan bahwa perlakuan ketiga jauh lebih baik dari perlakuan satu, dua dan empat," ujar Lukmanul.

Hal itu lanjut dia, dicirikan dengan ukuran batang yang cukup besar, warna daun, jumlah buah per tangkai buah lebih tinggi (16 bauh/tangkai buah), umur produksi cukup lama sampai 2 bulan, kondisi tanaman tetap hijau sampai akhir masa panen serta produksi buah per pohon bisa mencapai 5 hingga 6 kilogram.

Karena itu pihaknya memulai pendampingan pada Kelompok Tani Sabar Subur untuk mengembangkan budidaya tomat varietas Servo dengan pupuk organik.

Berita Terbaru