Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Padi Varietas Hibrida Supadi 89 di Kecamatan Bataguh Mampu Hasilkan 7 Ton Gabah per Hektar

  • Oleh Hermawan Dian Permana
  • 06 Maret 2022 - 14:21 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya – Varietas padi Hibrida dinilai cocok untuk dikembangkan di wilayah Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas. Varietas ini mampu menghasilkan sekitar 7 ton gabah untuk per hektar.

Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran berharap area program food estate di Kalteng dapat menjadi lumbung pangan nasional.

"Kami berharap agar area food estate ini mampu menjadi lumbung pangan nasional. Karena itu seluruh jajaran terkait terus berupaya meningkatkan dan menguatkan pentingnya program nasional food estate ini," ungkapnya.

Menurutnya program food estate merupakan program jangka panjang yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng, Riza Rahmadi mengatakan untuk di kawasan Bataguh kebanyakan menggunakan varietas Hibrida Supadi 89 dengan daun yang agak lebar.

"Kami juga berterimakasih ke petani di Desa Terusan Mulya, Terusan Karya, dan Terusan Makmur. Mereka sudah familiar dengan varietas hibrida. Hasilnya juga maksimal bisa sekitar 7 ton per ha," ungkapnya akhir pekan ini.

Riza mengatakan luas tanam di Kecamatan Bataguh mencapai 3.677 hektare, terdiri dari Desa Terusan Mulya 1.289 hektare, Desa Terusan Karya 1.195 hektare, dan Desa Terusan Makmur 1.193 hektare.

Total tanam tersebut sudah dilakukan pemanenan dilahan seluas 420 hektare sebanyak 3.257 hektare diprediksi masuk masa panen pada 10-15 Maret 2022.

Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Bataguh, Kariyadi mengatakan khusus untuk wilayah Desa Terusan Mulya hampir tidak ada kendala untuk produksi.

"Pengelolaan pertanian tidak ada kendala. Kemarin saat wilayah lain tidak panen dilanda banjir disini masih aman. Budidaya juga tidak ada kendala," ungkapnya.

Dia mengatakan penanaman yang dilaksanakan serentak di sana membuat penanganan hama lebih mudah dilakukan, di samping juga penyakit hawar padi.

Hal senada diungkapkan Ketua Kelompok Tani Margo Mulyo Desa Terusan Mulya, Rahmad. Ia menilai kecocokan varietas hibrida cukup baik terutama dalam menghadapi hama dan penyakit.

Ia melihat pasokan pupuk, benih dan sistem penananam serta budidaya sudah mencukupi untuk pihaknya. Walau juga sebenarnya berharap adanya subsidi dari pemerintah untuk pengadaan benih.

Rahmad berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk penguatan akses jalan ke lahan persawahan untuk menunjang proses mobilisasi hasil panen.

"Akses jalan sawah kalau musim hujan sulit mengeluarkan hasil panen. Harapannya ada bantuan pengerasan jalan," tandasnya. (HERMAWAN DP/B-6)

Berita Terbaru