Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Purbalingga Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wakil Gubernur Berharap Kalteng Dapat Menjadi Penyangga Pangan IKN

  • Oleh Donny Damara
  • 16 Maret 2022 - 07:10 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Dengan pindahnya Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia ke Penajam Paser, Kalimantan Timur (Kaltim), Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo berharap, Kalteng dapat menjadi penyangga pangan IKN tersebut.

Bukan tanpa alasan, harapan itu diungkakan mengingat Kalteng sebagai salah satu daerah yang berdekatan dengan Kaltim. Tentu kesempatan tersebut harus dapat dimanfaatkan dengan baik.

"Saat ini kita memiliki food estate, shrimp estate, peternakan sapi dan lain-lain. Harusnya kita mampu menjadi penyangga IKN, apalagi Kalteng ini berdekatan dengan Kaltim," kata dia, Selasa, 15 Maret 2022.

Dia mengatakan, mulai dari sekarang Kalteng harus mempersiapkan diri dengan baik agar tidak hanya menjadi penonton kedepannya. Sehingga apapun yang berkaitan dengan penguatan kebutuhan daerah dan juga nasional harus dapat dimaksimalkan.

"Saya juga sudah minta kepada stakeholder terkait agar dapat terus berupaya mempersiapkan serta meningkatkan sumber daya manusia di provinsi ini untuk menghadapi pindahnya IKN ini. Pendidikan kita juga harus lebih dioptimalkan," tuturnya.

Dia menerangkan, untuk menyambut IKN pemerintah provinsi telah membagi tiga zona wilayah di Kalteng diantaranya barat, tengah dan timur, sebab diakuinya salah satu diantara wilayah itu nantinya pasti akan ramai.

"Kita menyadari wilayah timur ini akan ramai. Makanya itu kita bagi per zona, zona barat, tengah dan timur. Untuk memaksimalkan potensi alam yang ada agar secara merata," tuturnya.

Dijelaskannya bahwa, pihaknya akan mempersiapkan dari berbagai aspek terkait itu, sehingga jika IKN diterapkan di tahun 2024, artinya wilayah tiga zona ini benar-benar bisa siap sesuai potensi yang ditonjolkan berdasarkan kewilayahan.

"Untuk wilayah timur potensi yang ada yaitu batu bara, pertambangan dan sebagainya. Jadi jangan sampai bahan kita ini hanya dikirim tanpa ada hirilisasinya, maka dari itu semuanya harus disiapkan," ucapnya.

Dia menegaskan, pemerintah provinsi tetap berupaya agar Kalteng tidak hanya menjadi penyedia bahan mentah saja dalam persoalan ekspor. Sebab, selama ini Kalteng hanya mengirimkan produk belum jadi, keluar provinsi dan itu dinilai merugikan.

Berita Terbaru