Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bekantan di Kotim Kian Terdesak, Populasi Kian Menyusut

  • Oleh Usay Nor Rahmad
  • 16 Maret 2022 - 22:40 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit, mengungkap keberadaan satwa dilindungi jenis bekantan kian terancam punah. Saat ini, populasinya menyusut dan kian terdesak akibat habitatnya yang menciut.

"Bekantan ini terdesak hingga akhirnya berani mencari makan dekat permukiman warga," ungkap Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit, Muriansyah, Rabu, 16 Maret 2022.

Primata ini bertahan hidup dengan memakan pucuk daun. Sementara ini, pohon-pohon yang daunnya biasa dimakan banyak ditebang untuk keperluan perluasan perkebunan dan permukiman. 

"Makanya bisa sampai masuk ke permukiman warga. Mereka mencari makan,"katanya.

Kasus bekantan masuk permukiman warga baru-baru ini terjadi. Padahal sebelumnya bekantan biasanya hanya bisa ditemukan di kawasan hutan di sepanjang Sungai Mentaya. 

Kini, jumlahnya pun diyakini semakin sedikit. Hasil pemantauan pihak BKSDA jumlah bekantan dalam satu kelompok berjumlah puluhan ekor. Namun kini jarang ditemukan dalam kelompok. Meski berkelompok pun jumlahnya hanya berkisar belasan ekor. 

"Dulu masih mudah ditemukan di tepian Sungai Mentaya, di hutan sekitar Kecamatan Seranau. Sekarang sangat jarang," katanya. 

Bekantan merupakan jenis primata berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan. Bekantan merupakan hewan endemik pulau Kalimantan yang tersebar di hutan bakau, rawa dan hutan pantai. Ciri utama yang membedakan bekantan dari monyet lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan. (USAY NOR RAHMAD/B-7) 

Berita Terbaru