BORNEONEWS, Sampit - Kota Sampit, Kotawaringin Timur, mengalami inflasi atau kenaikan harga pada Maret 2022. Kota Sampit menempati peringkat ke-27 kota inflasi dengan inflasi 0,97 persen di Indonesia. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kotawaringin Timur, Eddy Surahman menjelaskan, inflasi di Kota Sampit terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,40 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,11 persen.

"Selain itu juga dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,38 persen. Perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,71 persen," katanya, Minggu, 3 Maret 2022. 

Dari kelompok kesehatan 0,16 persen, kelompok transportasi 0,96 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,82 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,00 persen.

Pada Maret 2022 di Indonesia terjadi inflasi 0,66 persen. Dari 90 kota IHK, 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke 1,86 persen dan terendah terjadi di Kupang 0,09 persen. 

"Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tual 0,27 persen dan terendah terjadi di Kendari 0,07 persen," tutupnya. (USAY NOR RAHMAD/B-6)