Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Manokwari Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pengelolaan Alur Sungai Kumai, PT Pelindo Jasa Maritim Jalin Kerjasama dengan CBI Group

  • Oleh Wahyu Krida
  • 20 April 2022 - 18:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pengelelolaan alur Sungai Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), PT. Pelindo Jasa Maritim (JSM) jalin kerjasama dengan Citra Borneo Indah (CBI) Group.

Kerja sama ditandai dengan penandatanganan MoU yang dilaksanakan di Aula Hotel Kecubung, Rabu, 20 April 2022 antara Direktur Strategi & Teknik PT Pelindo Jasa Maritim Hosadi Apriza Putra dan CEO PT. Sawit Sumbermas Sarana (SSMS), Tbk Nasarudin Bin Nasir.

Terkait kerjasama tersebut, Chief Financial Officer (CFO) CBI Group Reza Purnama mengatakan bahwa tujuan kerjasama ini merupakan tahapan awal dari upaya pengerukan muara sungai Kumai.

"Sehingga nantinya aliran sungai Kumai dapat dilalui kapal dengan tonase besar diatas 5000 metrik ton. Karena terdapat spot kedangkalan aliran sungai Kumai di area sekitar Pantai Kubu, serta kedangkalan di muara sungai Kumai dari arah laut," jelas Reza Purnama.

Menurut Reza Purnama, kerjasama ini yang diperlukan untuk secara bersama melihat kemungkinan secara teknis mengenai kelayakan pengerukan serta kelayakan secara operasional kedepannya.

"Dengan pengalaman PT Pelindo jasa maritim terhadap bidang pengerukan Sungai diharapkan dapat berbagi pengetahuan serta membawa manfaat bagi stakeholder pengguna Sungai Kumai," jelas Reza Purnama.

Sehingga kedepannya, lanjut Reza Purnama, muara sungai Kumai dapat dilalui oleh kapal dengan tonase besar. 

"Sehingga kedepannya pengapalan bernagai dengan skala besar bisa dilakukan secara lebih efisien dan lebih praktis," jelas Reza Purnama.

Di tempat yang sama, Chief Risk Management & Bussiness Development CBI Group Iman Rochmani mengatakan kerjasama ini dilakukan terkait kelayakan operasional operasionalisasi untuk pengerukan di muara sungai Kumai.

"Tujuannya sebelum kegiatan pengelolaan alur sungai dilakukan, salah satunya adalah kegjatan pengerukan, bisa dikaji apakah mungkin dilakukan pengerukan," jelas Iman Rochmani.

Berita Terbaru