Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wamenlu: Pertumbuhan Ekspor Pertahankan Momentum Pemulihan Ekonomi

  • Oleh ANTARA
  • 21 Mei 2022 - 12:20 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menyebutkan pertumbuhan ekspor dan konsumsi masyarakat yang terjaga membuat Indonesia berhasil mempertahankan momentum pemulihan ekonomi dari dampak COVID-19.

"Jadi kombinasi dari ekspor yang kita coba pertahankan dan kekuatan pasar dalam negeri akan menjadi kunci bagi kita. Bukan hanya kita bisa menangkal risiko internasional tapi justru mempertahankan momentum pemulihan ekonomi," kata Mahendra dalam webinar LPEI "Perempuan Tangguh dalam Ekspor Berkelanjutan" yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada kuartal I 2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,01 persen year on year dengan ekspor tumbuh hingga 16,22 persen year on year dan konsumsi rumah tangga tumbuh 4,34 persen year on year.

Ia menilai keberhasilan Indonesia memanfaatkan momentum kenaikan harga komoditas untuk mendorong ekspor sambil tetap menjaga konsumsi dalam negeri menyebabkan Indonesia cepat pulih dari krisis akibat pandemi COVID-19.

"Kenapa pada 1998, 2000, 2001 ekonomi Indonesia memerlukan hampir 10 tahun untuk turn around, dan saat ini relatif cepat satu setengah tahun, salah satu pendorong pemulihan ekonomi yang luar biasa tahun ini dan tahun lalu adalah ekspor," katanya.

Pada April 2022, ekspor Indonesia tercatat mencapai nilai 27,32 miliar dolar AS atau tumbuh 47,76 persen year on year didorong oleh ekspor komoditas batu bara, minyak kelapa sawit dan turunannya, serta baja dan turunannya.

Sinergi antar kementerian dan lembaga yang baik untuk menangani COVID-19 juga mempercepat pemulihan ekonomi nasional sehingga perlu diteruskan termasuk dalam menjaga ekspor ke depan.

"Sinergi ini perlu kita dorong untuk pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Ini perlu diperkuat untuk ekspor utamanya saat ingin dukung eksportir agar sukses maupun mendukung eksportir yang masih harus ditingkatkan kapasitas dan aksesnya kepada pasar," ucapnya.

ANTARA

Berita Terbaru