Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Rejang Lebong Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menpora Optimistis Indonesia Finis Peringkat Tiga SEA Games 2021

  • Oleh ANTARA
  • 22 Mei 2022 - 22:16 WIB

BORNEONEWS, Hanoi - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali optimistis Indonesia finis pada urutan ketiga klasemen akhir perolehan medali SEA Games Vietnam 2021, 12-24 Mei 2022.

“Kemungkinan bertahan di posisi tiga, tentu ini suatu yang membanggakan kita jika dibandingkan sebelumnya (SEA Games Filipina 2019),” kata Zainuddin Amali setelah menyaksikan pertandingan antara Tim Bola Basket Putri Indonesia melawan Singapura di Thanh Tri Gymnasium, Hanoi, Minggu 22 Mei 2022.

Satu hari menjelang penutupan, Kontingen Indonesia berada pada urutan ketiga dengan memperoleh 59 emas, 79 perak, dan 69 perunggu, atau berada satu tingkat di bawah Thailand yang meraih 75 emas, 91 perak dan 121 perunggu. Sedangkan peringkat pertama ditempati tuan rumah Vietnam 181 emas, 106 perak dan 106 perunggu.

Jika merujuk dari jumlah atlet yang dikirimkan maka pencapaian pada SEA Games kali ini jauh lebih baik. Dengan berkekuatan hanya separuh dari total atlet yang dikirim ke Filipina justru Indonesia bisa bertengger di posisi tiga.

“Yang dikirimkan jauh berkurang. Di Filipina ada 841 atlet dan dapat peringkat empat, di sini hanya separuhnya tapi dapat peringkat tiga,” kata dia.

Prestasi Indonesia pada ajang multi cabang olahraga dua tahunan itu sempat menurun pada SEA Games tahun 2015 dan SEA Games 2017 dengan berada di peringkat lima. Namun, pada SEA Games 2019 dapat memperbaiki peringkat menjadi urutan ke-4.

Menurut Zainudin, hal yang terjadi saat ini menunjukkan terjadi perkembangan yang menarik, ketika berkurangnya jumlah atlet justru prestasi menjadi lebih baik.

“Artinya kita menjalankan DBON (Desain Besar Olahraga Nasional) dengan benar, karena semua yang dikirim ini di-reveiw, tidak sekadar mengirim,” kata dia.

Atas dasar capaian ini, Menpora menegaskan bahwa pemerintah pada SEA Games 2023 dan Asian Games akan jauh lebih ketat dalam pengiriman atlet.

Ia menjamin proses penilaian dijalankan tidak sekadar by dokumen (data tertulis berupa analisis) tapi melalui beragam indikator dan parameter.

“Semisal, jika ketahuan ada atlet yang tidak fit maka akan disuruh recovery dulu. Jadi bukan makin ringan persyaratannya yang akan kami terapkan kepada semua cabor (cabang olahraga),” kata dia.

Dengan begitu, pemerintah berharap semua cabang olahraga membina atlet dengan benar dan serius.

ANTARA

Berita Terbaru