Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Polres Barito Timur Pantau Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku pada Ternak

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 08 Juni 2022 - 16:50 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Menjelang Hari Raya Iduladha yang jatuh pada tanggal 9 Juli 2022, Polres Barito Timur aktif melakukan monitoring atau pemantauan penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK pada ternak sapi di seluruh kecamatan yang ada di Barito Timur.

Kapolres Barito Timur AKBP Afandi Eka Putra mengatakan, pemantauan PMK pada ternak sapi merupakan tindakan preventif atau pencegahan untuk menghindari penyebaran PMK yang lebih luas seperti yang saat ini terjadi pada ternak sapi di daerah Jawa Timur maupun temuan ternak sapi suspek PMK di Kabupaten Kotawaringin Barat Kalteng

"Adapun monitoring dilaksanakan pada 9 lokasi peternakan sapi sejumlah 9 lokasi peternakan sapi di Barito Timur, kemudian dilaksanakan monitoring pula di tempat pemotongan hewan (TPH) yang berada di Kelurahan Ampah kota," ungkap Kapolres, Rabu, 8 Juni 2022.

Selain itu, lanjut dia, Polres juga berkoordinasi dan bersinergi dengan dokter hewan dari Dinas Perikanan dan Peternakan Barito Timur  untuk bersama-sama melaksanakan surveilans PMK.

"Kami serius dalam monitoring pengawasan wabah PMK pada ternak khususnya sapi untuk mencegah kelangkaan dan memastikan pendistribusian dapat berjalan dengan maksimal sehingga tetap tercipta situasi perekonomian dan kamtibmas yang aman dan kondusif jelang Hari Raya Iduladha," tegas Kapolres.

Dikutip dari undip.ac.id, PMK adalah penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap/belah (cloven-hoofed). Nama lain penyakit ini antara lain aphthae epizootica (AE) atau foot and mouth disease (FMD) . 

PMK tidak ditularkan ke manusia atau bukan penyakit zoonosis. Dengan demikian penyakit ini hanya menyebar antarternak yang peka seperti sapi, kerbau, kambing, domba, rusa, babi, unta dan beberapa jenis hewan liar seperti bison, antelope, jerapah dan gajah.

PMK dapat menyebar dengan sangat cepat dan mampu melampaui batas negara serta dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi berupa kematian ternak dan tingginya angka kesakitan, adanya hambatan perdagangan, terganggunya industri turisme, operasional pemberantasan penyakit, serta gangguan terhadap aspek sosial budaya dan keresahan masyarakat. (BOLE MALO/B-5) 

Berita Terbaru